Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Kondisi Kota Palu Membaik

Rudy Polycarpus
11/10/2018 01:45
Kondisi Kota Palu Membaik
()

PRESIDEN Joko Widodo mengakui pelayanan pemerintah daerah di lokasi terdampak gempa Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah, belum maksimal. Penyebabnya, banyak aparatur sipil negara (ASN) yang masih terguncang secara psikologis karena rumah mereka hancur dan anggota keluarga menjadi korban bencana.

“Pelayanan belum maksimal iya, karena banyak keluarga menjadi korban. Rumah mereka yang roboh bukan satu, dua, tiga,” ujar Presiden di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/10).
Jokowi mengatakan kondisi di lapangan sangat berbeda dengan yang ditampilkan di televisi. Butuh waktu kembali normal. “Keadaannya tidak pada posisi ideal dan normal untuk menyelesaikan masalah-masalah itu,” lanjutnya.

Meski demikian, sambungnya, Jokowi memastikan penanganan bencana terus dilakukan. Pasokan BBM mulai berjalan normal. Aliran listrik yang sempat tersendat juga mulai normal.

“Hampir 70% aliran listrik bisa diselesaikan. Gempa seperti ini memerlukan waktu untuk masuk normal kembali. Jangan sampai banyak yang berkomentar, tapi enggak ngerti lapangan,” tegas mantan Wali Kota Solo itu.

Presiden tak lupa memberikan apresiasi kepada para petugas di lapangan yang bekerja keras agar denyut perekonomian di lokasi terdampak bencana kembali berdetak. Apalagi perbaikan infrastruktur seperti listrik diselesaikan dengan cara manual.
Cepatnya pemulihan infrastruktur di Sulawesi Tengah mendapat pujian dari Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengunjungi Sulawesi Tengah.

Dia memastikan BUMN-BUMN bisa bersinergi mempercepat rehabilitasi layanan kepada masyarakat pascabencana.

“BUMN-BUMN telah bekerja keras dan bersinergi mendukung upaya pemulihan Palu seusai gempa dan tsunami. Listrik sudah pulih, layanan telekomunikasi, perbankan, dan penyaluran bantuan logistik juga sudah berjalan baik,” ujarnya di sela-sela kunjungan di Kota Palu, kRabu (10/10).

Rekonstruksi
Pada kesempatan berbeda, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera)  Basuki Hadimuljono ­mengatakan dalam dua minggu akan diselesaikan fase evakuasi korban, termasuk rehabilitasi pasien dan konstruksi untuk bisa menghidupkan kegiatan perekonomian di Palu dan Donggala.

Pemerintah juga mempelajari investasi dan pembiayaan terutama untuk mengurangi risiko ketersediaan air akibat bencana alam. Kementerian PU-Pera fokus pada pembiayaan dengan cara meminimalkan risiko.

“Diestimasikan kerusakan langsung dari bencana ini dalam 10 tahun terakhir mencapai US$1,4 triliun. Bencana alam ini mencapai 90% dari bencana di dunia,” kata Basuki dalam diskusi tingkat tinggi tentang pembiayaan risiko bencana di Nusa Dua, Bali, kemarin.
Hingga kemarin, BNPB mencatat jumlah korban meninggal akibat gempa disertai tsunami di Sulteng mencapai 2.045 jiwa, dan 82.775 orang harus mengungsi.

Perinciannya, korban meninggal di Palu 1.636.171 orang, di Donggala 171, di Sigi 222, di Moutoung 15, dan di Pasar Kayu 1 orang. Jumlah pengungsi tercatat 82.775 jiwa, terdiri atas 74.044 jiwa yang tersebar di 112 titik, dan 8.731 jiwa di luar Sulteng. (Try/Dhk/Bay/OL/N-2)

 

pakaian, pembalut, dan lain-lain. (YH/RZ/DW/FL/Cah/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya