Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Warga Kampung Nelayan Mencari Air hingga Kampung Sebelah

M Yakub
10/10/2018 10:35
Warga Kampung Nelayan Mencari Air hingga Kampung Sebelah
Warga mengumpulkan air(MI/M Yakub)

WARGA di sejumlah perkampungan nelayan di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jatim (Jawa Timur), mengalami krisis air bersih dalam beberapa bulan terakhir. Mereka terpaksa mengambil air di kampung sebelah yang berjarak sekitar 3 kilometer dari pemukimannya.

Pantaun Media Indonesia, ratusan keluarga sejumlah di perkampungan desa di Kecamatan Palang mengalami krisis air bersih sejak awal musim kemarau beberapa bulan silam.Sejumlah desa yang krisis air bersih itu di antaranya, Desa Karangagung, Pliwetan, dan Desa Glodok, Kecamatan Palang.

Kekeringan itu memaksa warga yang sebagain besar nelayan mengambil air sejauh 3 kilometer dari pemukimannya. Untuk menyiasati jarak tempuh, warga dengan membawa sejumlah jeriken dalam gerobak yang kemudian ditarik motor.

Mawardi, salah satu warga Desa Karangagung mengeluhkan, secara umum kampung nelayan di sepanjang wilayahnya sudah mengalami krisis air bersih sejak awal musim kemarau beberapa bulan terakhir. 

Menurutnya, hal ini karena kemarau cukup ekstrem yang berdampak mengeringnya ratusan sumur tradisional milik warga setempat.

"Sumur di kampung sudah lama mengering airnya," katanya, Selasa (9/10).

Hanya sebagian kecil, lanjut dia, sumur yang masih memiliki sisa debit air. Itupun  airnya juga menjadi asin. Hal ini karena, lokasi sumur yang tidak jauh dari kawasan pesisir pantai wilayah setempat.

Dikatakannya, sebagian pemilik sumur sudah memperdalam sumur tersebut untuk mendapatkan sumber air yang baru. Dengan kondisi tersebut, air sudah tidak bisa lagi dipakai untuk memenuhi kebutuhan dapur dan hanya bisa dipergunakan untuk mencuci pakaian serta perabot rumah tangga.

"Karena berubah keruh air sehingga, tidak berbusa dipakai mencuci baju," tambahnya.

Senada disampaikan Imam, warga Desa Templokorejo. Menurut dia, sudah sejak awal musim kemarau warga sejumlah desa di sekitar kampungannya mengalami krisis air bersih. Warga sejumlah desa tersebut, mengambil yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari pemukimannya untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya.

Kebetulan di desanya ada sumur bor yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar. 

"Mereka mengambil air dengan jeriken dalam gerobak yang ditarik motor," terangnya, secara terpisah.

Ia juga menjelaskan, krisis air bersih yang dialami warga sekitar itu hampir setiap tahun. Di antaranya, Karangagung, Pliwetan, dan Desa Glodok. 

Mestinya, pemerintah bisa melakukan antisipasi bencana tahunan yang selalu melanda kawasan pesisir pantura tersebut. Namun, kenyataannya hal itu tidak dilakukan dan setiap tahun warga sejumlah desa mengalami krisis air bersih.

Hal itu juga diperparah dengan tidak ada bantuan air  bersih dari pemerintah setempat. Kemarau panjang yang terjadi di kabupaten setempat setidaknya telah mengakibatkan hingga 34 desa dari 11 kecamatan mengalami krisis air bersih. 

Pemkab juga telah mengumumkan wilayahnya masuk dalam status darurat kekeringan. Pemkab juga terus melakukan pengiriman air bersih pada warga yang terdampak secara bergiliran dan berkala. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya