Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Krisis Air Meluas, Gunakan dengan Bijaksana

(LD/RZ/AB/YK/AD/JL/N-3)
10/10/2018 03:30
Krisis Air Meluas, Gunakan dengan Bijaksana
(ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

SEJUMLAH daerah dilaporkan mengalami krisis air bersih pada kemarau tahun ini. Selain itu, musim tanam padi tahun ini diprakirakan mundur.

Di Kebumen, Jawa Tengah, stok air bersih yang dialokasikan APBD dari 1.450 tangki kini tinggal 238 tangki. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen berharap hujan segera turun sehingga stok air masih dapat mencukupi kebutuhan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen Muhyidin mengatakan pekan ini pihaknya mendistribusikan 124 tangki. Jumlah daerah yang mengalami kekeringan sebanyak 49 desa yang tersebar di 11 kecamatan.

Dari Banyumas dilaporkan, BPBD setempat telah menyalurkan sebanyak 1.103 tangki air bersih untuk 51 desa dan 2 puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan.

“Kami berharap masyarakat bijak dalam memanfaatkan air bersih karena kemarau diperkirakan masih bakal berlangsung beberapa pekan mendatang,” kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyumas Kusworo.

Di Purwakarta, Jawa Barat, krisis air bersih akibat kekeringan  makin dirasakan warga. Selain sumur warga banyak yang mengering, pasokan air PDAM pun semakin seret. “Kemarau saat ini benar-benar berat, sumur dan air PAM sudah sulit diandalkan,” kata Hadi, warga Desa Campakasari, kemarin.

Kekeringan Pun telah meluas hingga wilayah Babakan Cikao, Campaka, dan Cibatu.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purwakarta Neng Supartini mengatakan krisis air bersih juga terjadi di Kota Purwakarta, Tegalwaru, Sukasari, dan Darandan. Dia berharap pemda segera mengatasi kekeringan yang terjadi di Purwakarta. Apalagi, lahan sawah pun sudah tidak bisa ditanami.

Di Pasuruan, Jawa Timur, pa-ra petani memutuskan untuk menunda tanam padi karena kekeringan. Dari pantauan di lapangan, kemarin, lahan pertanian di sejumlah kecamatan di sana, seperti di Kecamatan Kraton, Rembang, Wonorejo, Pasrepan, Kejayan, Rejoso, Purwosari, Sukorejo, Beji, dan Bangil, terpaksa menunda menanam padi karena air dari irigasi tidak mencukupi untuk dialirkan ke lahan pertanian.

“Biasanya sudah mulai tanam. Karena hujan tidak kunjung turun dan mata air makin mengecil, saluran irigasi juga sudah kering. Makanya saya tunda dulu menanam padi hingga air mencukupi,” ujar Koordinator Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Rejeki Rembang, Fatkhul Bari

Masih di Jatim, Plt Kepala Pe-laksana Harian BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia mengatakan kekeringan yang terjadi di wilayahnya terus meningkat hingga 92 dusun dari 52 desa yang tersebar di 15 kecamatan. Sedikitnya 30.134 keluarga atau 84.656 jiwa mengalami krisis air bersih. (LD/RZ/AB/YK/AD/JL/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya