Target Kunjungan Wisatawan Turun

GEMPA yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara. Berdasarkan catatan Kementerian Pariwisata, bencana gempa di Lombok mengurangi sedikitnya 100 pelancong dari luar negeri.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan setiap bulannya ada pengurangan jumlah pelancong sebanyak 100 ribu orang. Senin (8/10).

“Jadi kalau recovery-nya tiga bulan, berarti ada pengurangan 300 ribu wisatawan mancanegara,” kata Arief di Bandung,

Oleh karena itu, lanjutnya, dari total 17 juta wisatawan mancanegara yang ditargetkan, akan tercapai 16,7 juta.

Hingga Agustus lalu, jumlah kunjungan turis asing mencapai 11 juta. Arief Yahya optimistis angka kunjungan wisatawan mancanegara akan mendekati target. “Jadi kalau 15 (juta) sudah aman. Tinggal 2 juta lagi,” ujarnya.

Capaian 2 juta turis asing, lanjut dia, akan terpenuhi dalam tiga bulan terakhir ini. Terlebih, menurutnya, Indonesia berada di peringkat sembilan dunia dalam daftar negara pertumbuhan pariwisata.

“Dinilai The World Travel and Tourism Council, Indonesia top sembilan dunia,” pungkasnya.

Masih terkait dengan gempa, sebanyak 220 prajurit TNI beserta material perlengkapan yang selama ini tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa Bumi NTB dialihtugaskan ke Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Pengalihan pasukan itu untuk mempercepat pemulihan pascagempa di Palu, Sigi, dan Donggala. Menurut Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu Lombok, Mayjen TNI Madsuni, pergeseran pasukan dilakukan kemarin dengan menggunakan KRI Teluk Lampung dan KRI Teluk Cirebon.  

Untuk masalah pendidikan korban gempa, Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, akan membantu pendidikan warganya yang menjadi korban bencana untuk melanjutkan sekolah di kampung halaman mereka.

“Untuk anak-anak yang menjadi korban ini, nanti kami akan upa-yakan ada kemudahan saat akan mendaftar sekolah di kecamatan asalnya, sesuai dengan proses pendidikan yang telah mereka jalani di Palu,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep Edy Rasiyadi.
Di sisi lain, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta akan membebaskan pembayaran uang kuliah tunggal selama satu semester bagi mahasiswa yang terdampak gempa.

Aplikasi bencana
Pada bagian lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung akan mengembangkan Sitangguh Geospasial Informasi Manajemen Analisa (GIMA) untuk memetakan daerah rawan bencana. Saat ini, Untuk pemetaan daerah rawan bencana, Babel masih pakai cara manual. “Kita akan coba dengan aplikasi Sitangguh GIMA ini, tapi ini masih tahap analisis,” kata Kepala BPBD Babel Mikron Antariksa.

Di Sumatra Barat, DPRD setempat akan mengakomodasi anggaran untuk mitigasi kebencanaan agar masuk APBD. “Pemprov tidak bisa hanya menunggu dari pusat,” terang Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumbar Guspardi Gaus. (YR/YH/RF/TS/MG/WJ/LD/MS/PO/N-2)