Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Kapal Ihan Batak Diluncurkan Untuk Layani Penyeberangan Ajibata-Samosir

Puji Santoso
02/9/2018 11:53
Kapal Ihan Batak Diluncurkan Untuk Layani Penyeberangan Ajibata-Samosir
(MI/Puji Santoso)

DIREKTUR Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi melakukan peluncuran kapal Ro-Ro 300 Gross Tonage (GT) di Pantai Pasir Putih Desa Parparean II, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara, Sabtu (1/9).

Kapal yang diberi nama "Ihan Batak" ini dibuat di Cirebon dan kemudian dilanjutkan pengerjaannya setelah diangkut lewat jalur darat ke Porsea. Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ihan Batak ini merupakan kapal pertama yang dibangun di kawasan Danau Toba untuk melayani penyebrangan Ajibata ke Pulau Samosir.

"Usulan nama ini dari bupati dan tokoh masyarakat setempat. Akan ada pembangunan kapal dua lagi dalam waktu dekat. Namun kapal kedua akan diperkecil karena ukuran dan biaya operasional lebih besar kalau kapalnya sebesar ini," kata Budi.

Pembuatan dengan ukuran yang diperkecil bukan lah masalah, yang terpenting masyarakat dan pemerintah daerah setempat memperbaiki aspek keselamatan pelayaran di Danau Toba.

"Kejadian kemarin (kapal tenggelam) adalah momentum bagi kita semua. Maka keselamatan pelayaran harus dilakukan dengan mengubah budayanya," tegas Budi.

Kontrak KMP Ihan Batak berlaku sejak 28 Agustus 2017, dengan jadwal pembangunan memakan waktu selama 15 bulan. Pembangunan KMP Ihan Batak pun sudah hampir rampung dan mencapai 90%, diprediksi akhir Oktober sudah siap diserahterimakan. Pada Desember 2018, kapal ini ditargetkan sudah dapat beroperasi dan melayani penumpang guna Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019 mendatang.

"Ihan Batak diambil dari nama ikan yang adalah di Danau Toba. Ihan Batak adalah ikan asli yang ada di Danau Toba, masih ada tapi sekarang sudah sulit," tutur Bupati Toba Samosir, Darwin Siagian.

Kapal yang akan melayani rute Ajibata-Simanindo dan sudah bisa dipakai saat Natal tahun 2019 mendatang. Darwin pun mengajak tokoh adat dan tokoh masyarakat membantu program pemerintah ini.

Kemudian, Dirjen Budi pun menambahkan pelayaran yang berkeselamatan di daerah Danau Toba menjadi hal utama yang diingat oleh masyrakat, operator, maupun pemerintah daerah.

"Masuk kapal langsung catat manifest dan pakai life jacket. Mari kita ciptakan bersama sistem keselamatan pelayaran yang baik karena tahun depan ada target satu juta wisatawan yang akan datang ke Danau Toba jadi harus kita ciptakan fasilitas yang berkeselamatan," tukas Budi.

Sementara itu, Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo mengaku bersyukur atas peluncuran kapal Ihan Batak ini.

"Awal Oktober ini kita harapkan sudah beroperasi. Maka penyeberangan Ajibata ke Samosir semakin lancar. Sampai tahun 2020 akan diluncurkan empat Unit kapal penyeberangan . Saat ini juga sedang berlanjut fabrikasi satu unit lagi. Ini adalah bentuk komitmen negara yang menetapkan Danau Toba menjadi destinasi parawisata International," pungkasnya.(OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya