Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PENYERAPAN gabah pada musim kemarau saat ini sangat minim. Pasalnya, sebagian besar petani tidak menanam padi karena musim kemarau dan sulitnya pengairan. Bulog Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), misalnya mengaku rata-rata setiap harinya serapan gabahnya dari petani hanya mencapai 50 ton. Bahkan, hingga kini penyerapannya baru mencapai 49% dari total prognosa.
Kepala Bulog Banyumas Sony Supriyadi mengatakan musim kemarau jelas berdampak pada penyerapan gabah. "Bagi para petani, musim seperti sekarang tidak mengeluarkan gabah hasil panen sebelumnya. Mereka lebih memilih untuk menyimpan guna mencukupi kebutuhan sendiri," jelas Sony kemarin.
Petani di Desa Sokawera, Kecamatan Patikraja, Sarmudi, 52, juga mengungkapkan pada musim kemarau tahun ini tidak menanam padi. "Juli kami telah panen dan sekarang tidak tanam padi karena tidak ada air. Kami juga menyimpan untuk memenuhi kebutuhan sendiri."
Musim kemarau tahun ini juga berdampak pada debit air di sejumlah jaringan irigasi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang turun drastis. Rata-rata penurunannya di atas 20% dari debit normal.
"Sejak memasuki Mei hingga Agustus sekarang, debit air di jaringan irigasi memang terus berkurang," tutur Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cianjur, Wiguno Prihantono, kemarin. Dicontohkan Daerah Irigasi Cianjur Leutik dialiri air dari Sungai Cianjur, pada pekan pertama dan kedua Januari rata-rata debit airnya mencapai 634 liter per detik.
Namun, memasuki Juni saat dimulainya kemarau, kata Wiguno, debit air cenderung menyusut. Pada Juni pekan pertama dan kedua rata-rata 360 liter per detik. Bahkan, pada pekan pertama dan kedua Juli semakin turun drastis menjadi 196 liter per detik.
Berkurangnya debit air berimbas terhadap tidak adanya limpas bendung. Artinya, tidak ada distribusi air ke setiap bendungan. "Kondisi ini membuat pasokan air ke lahan-lahan pertanian, khususnya sawah menjadi berkurang," ucapnya.
Sementara itu, di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, terlihat area persawahan di Desa Rias mengalami kekeringan. Hal ini tentu saja di keluhkan para petani di daerah sentra beras itu yang khawatir gagal panen.
Klaim optimal
Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jabar, kemarin mengklaim musim kemarau tahun ini tidak memengaruhi produksi padi. Kekurangan air irigasi di daerah pun bisa diatasi pemerintah.
Menurut Kepala Dinas Pertanian, Hanafi Chaniago, selama musim kemarau di Karawang, hasil produksi pertanian masih tinggi. Ia mengungkapkan hasil produksi pertanian saat ini masih diangka 6-7 ton gabah perhektar.
"Kami optimistis melihat produksi pertanian mencapai target," katanya, bahkan panen di sebagian wilayah saat ini sudah terjadi di beberapa kecamatan seperti Karawang Barat, Telukjambe Timur, Karawang Timur, dan Telukjambe Barat. "Target panen kita tahun ini adalah 1,6 juta gabah," ucapnya.
Sementara itu, untuk pembagian air dari irigasi. Pihaknya mengakui melakukan pembagian buka tutup untuk mengirit air yang akan masuk ke sawah. "Yang butuh air, seperti mau tanam atau olah tanah, baru kita suplai air," pungkasnya.
(BB/RF/CS/YK/RZ/AS/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved