Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PRODUSEN baja asal Tiongkok, Hebei Bishi Steel Group, segera membangun pabrik baja terbesar kedua di dunia di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah dengan investasi Rp35,5 triliun dan mampu merekrut hingga 10.000 pekerja.
Pantauan Media Indonesia di Pantura, Selasa (21/8), lahan seluas 2.000 hektare di Desa Pidodo Wetan, Desa Pidodo Kulon, Desa Bangunsari, dan Desa Kartikajaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal menjadi sorotan setelah perusahaan Tiongkok Hebei Bishi Steel Group yang bekerja sama dengan PT Kawasan Industri Seafer (KIS) sedang dipersiapkan untuk pembangunan pabrik baja terbesar kedua di dunia itu.
Meski baru akan dimulai pada Oktober 2018 dan selesai pada 2019, namun persiapan infastruktur sebagai pendukung pabrik juga segera dimulai yakni jalan sepanjang 9 kilometer lebar 7 meter dari Pantura menuju ke lokasi calon pabrik.
Pabrik baja yang akan dibangun dan dikelola secara go green di lahan seluas 700 dari 2.000 hektare lahan yang disediakan, cukup mengagetkan warga empat desa tersebut. Mereka tidak menyangka di desa yang berjarak 9 kilometer dari jalur Pantura itu akan berdiri pabrik baja besar.
"Kami kaget ternyata rencana pembangunan pabrik telah matang di sini," kata Hartono, warga Pidodo Wetan, Kendal.
Bupati Kendal Mirna Annisa mengatakan setelah dilakukan perjanjian kerja sama antara dua negara yakni Indonesia dan Tiongkok, rencana pembangunan megaproyek pabrik baja swasta nasional dan internasional terbesar di Asia ini akan segera dimulai.
"Pemkab Kendal hanya sebagai fasilitator," imbuhnya.
Pavrik baja yang dibangun dalam kurun waktu 1 tahun itu, ujar Mirna, dengan dana investasi Rp35,5 miliar menurut rencana akan menyerap hingga 10.000 tenaga kerja dengan 60%-70% adalah tenaga kerja lokal.
Guna menunjang pembangunan pabrik baja itu, lanjut Mirna, akan segera dibangun jalan beton sepanjang 9 kiloneter dan lebar 7 meter dari mulai jalur Pantura Pekalongan-Semarang di sisi Sungai Bodri okeh Pemrov Jayeng dan Pemerintah Pusat.
Saat meninjau pabrik di Tiongkok, ungkap Mirna, pengelolaan pabrik, keamanan, limbah dan sebagainya sudah dikelola secara go green yang ramah lingkungan. Jadi, di tengah pabrik justru banyak taman-taman hijau dan kawasan perumahan dan kota yang hijau dan sejuk.
"Di kawasan pabrik baja tersebut ada City Forbidden atau kota pribadi sebagai tempat wisata yang dikeloka secara bersih dan bagus," katanya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved