Pemkab Kotawaringin Timur Bagikan Masker

KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai meluas. Kondisi itu menyebabkan kualitas udara menurun.

Untuk mencegah masyarakat terdampak penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), Pemkab Kotawa-ringin Timur mulai membagikan ribuan masker kepada warga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Muhammad Yusuf mengatakan penurunan kualitas udara terjadi di Kota Sampit dan sekitarnya. Penyebabnya ialah karhutla yang terjadi pada siang dan sore hari.

Saat ini daerah yang paling parah mengalami karhutla ialah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. "Kita mulai bagikan ribuan masker sebagai langkah antisipasi, terutama pada daerah yang parah terjadi karhutla," ujar Yusuf saat dihubungi, kemarin.

Pemadaman melalui udara pun dilakukan. "Sejak Rabu (8/8) kita mendapat tambah-an dua helikopter lagi. Jadi ada empat helikopter untuk memadamkan karhutla melalui udara," kata Kasubbid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran, Alfius Patanan.

Karhutla juga terjadi di Kalimantan Selatan, dengan menghanguskan lebih 1.000 hektare areal kawasan hutan dan lahan. Kalsel berharap bantuan pemadaman kebakaran lewat udara.

Kepala BPBD Kalsel Wahyudin mengingatkan warga agar tidak melakukan pembakaran lahan karena akan ada sanksi berat bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan.

Bencana karhutla juga terjadi di Provinsi Bangka Belitung dan Sulawesi Selatan. Dari pantauan citra satelit Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pangkalpinang, ada 39 titik panas tersebar di sejumlah tempat.

Di Sulawesi Selatan, lahan seluas 23 hektare (ha) yang sebagian merupakan hutan lindung di Kota Parepare dan Kabupaten Barru terbakar pada Sabtu (18/8).

Krisis air bersih

Selain kebakaran hutan, kekeringan juga melanda sejumlah wilayah. Di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, kekeringan terus me-luas. Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Hidayat Muslim, meminta Pemkab Tasikmalaya memperbaiki infrastruktur pertanian sebelum mencetak sawah baru agar tidak terjadi kekeringan yang semakin meluas.

Sama halnya di Provinsi Aceh, kemarau panjang menyebabkan 3.283 ha lahan kekurangan air. Jumlah itu bertambah setelah pekan lalu baru 936 ha lahan sawah yang dilanda kekeringan.

Kekeringan tidak hanya di persawahan tadah hujan, tapi juga di persawahan irigasi. "Kami berusaha menyedot air sungai dengan pompa agar sawah kami tidak mengalami puso," jelas Haiqal, petani asal Pidie, Aceh.

Sama halnya di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, desa yang mengalami kekeringan terus bertambah, dari tujuh desa sebelumnya menjadi 10 desa. Desa-desa yang mengalami kekeringan kritis berada di Kecamatan Pasongsongan dan Batu Putih.

Krisis air bersih akibat kemarau panjang juga dirasakan warga Bangka Belitung. BPBD Provinsi Babel memprediksi Oktober nanti Kota Pangkalpinang mengalami krisis air bersih.

(DY/MG/AD/RF/JS/LN/MR/N-3)