Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SKUADRON - 31/Serbu TNI Angkatan Darat (AD) masih memerlukan tambahan helikopter tempur sebanyak satu skuadron lagi untuk memperkuat kemampuan tempur TNI AD.
Komandan Skuadron - 31 / Serbu TNI AD Letkol Cpn Jimmy Sirait menyebutkan, saat ini skuadron yang dipimpinnya memiliki dua jenis helikopter yakni Mi 17 dan Mi 35. Semua helikopter itu buatan Rusia.
"Kami sedang melakukan standardisasi awak pesawat. Kami lakukan standardisasi ke dua tempat, yaitu ke Jakarta dan di sini (Semarang)," kata Jimmy, Kamis (26/7).
Skuadron - 31 / Serbu masih tergolong baru. Satuan ini baru terbentuk 12 tahun terakhir. Skuadron ini merupakan satu-satunya instansi penerbangan di sisi utara Bandara A Yani Semarang.
Mantan Dandim Toraja ini menjelaskan, helikopter buatan rusia secara kemampuan Mi 17 bisa membawa satu pleton full personel dilengkapi senjata siap bertempur. Daya tampung (load) bisa sampai 37 kg atau sekitar 3 ton. Kemampuan Sling bisa mencapai 60 km.
Helikopter tempur tipe Mi 35, katanya, sudah kombat provan di Afganistan dan Rusia. Senjata canon 32 dan 30 mm dan misil ataka melengkapi helikopter tempur ini. Heli ini sangat kapabel untuk bertempur.
"Uji operasi misi luar negeri di Mali 2015-2016 dikirim heli Mi 17. Mi 35 baru dalam negeri seperti Aceh, Kupang, dan Papua. Kemampuannya sudah teruji. Patroli ke perbatasan Malaysia. Operasi malam hari pakai infra red. Kemampuan sudah mumpuni," katanya.
Mi 17, kata Jimmy, sudah dilengkapi kemampuan meredam suara. Manuver udara Mi 35 ada diving, selo diving, running fire, tarian rusia atau bisa nembak sambil mutar di satu titik.
"Pertama kami dilatih di rusia untuk Mi 17 dan Mi 35, setelah itu kita meng upgrade diri di sini. Rata-rata kami penerbang spesifikasi ditentukan oleh para instruktur," tutur Jimmy.
Daya angkut heli tempur buatan Rusia milik Skuadron - 31 / Serbu paling besar. Total jumlah penerbang dalam skuadron ini memcapai 60 penerbang operasional. Penerbangan dengan heli ini sudah melalui Papua dengan mengangkut logistik, angkut pejabat, personel dan evakuasi medis. Kalau ada bencana juga heli tempur ini ikut membantu.
"Kebutuhan heli masih kurang. Total jumlah pesawat yang ada sekarang ada 24, jadi masih perlu satu skuadron lagi," katanya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved