Kabut Asap Mulai Muncul di Riau

DAMPAK kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau mulai menyerang warga di Kota Dumai. Kabut asap tipis dengan aroma menyengat, sisa pembakaran hutan tampak jelas pada pagi dan sore hari.

"Kabut asap mulai nampak di Kota Dumai. Aroma busuk kabut asap sisa pembakaran hutan terasa di hidung pada pagi dan jelang malam hari," kata salah satu warga Dumai, Budi, Kamis(19/7).

Sementara itu, berdasar pantauan satelit terra dan aqua di enam provinsi di Pulau Sumatra sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis(19/7) terdapat 56 titik panas. Riau, dan Sumatra Selatan menjadi penyumbang terbanyak dengan masing-masing 18 titik panas Karhutla.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Sukisno mengatakan selain Riau dan Sumatra Selatan, Bangka Belitung juga terpantau memiliki 17 titik panas. Lalu disusul Jambi, Bengkulu, dan Lampung dengan masing-masing satu titik panas.

"Jadi Riau, Sumatra Selatan, dan Bangka Belitung terpantau daerah terbanyak hotspot di Sumatra," ujar Sukisno.

Sebanyak 18 titik panas di Riau, jelas Sukisno, tersebar di tiga kabupaten yaitu Bengkalis dengan sembilan titik panas, Dumai dengan tujuh titik panas, dan Rokan Hilir dengan dua titik panas.

"Jumlah hotspot dengan level confidence lebih dari 70% (dipercaya titik api) di Riau terpantau sebanyak 10 titik yaitu Bengkalis enam titik, Dumai tiga titik, dan Rokan Hilir satu titik," tuturnya.

Sementara Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan untuk mengamankan pergelaran Asian Games 2018 yang berlangsung pada Agustus mendatang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan terus memantau perkembangan hotspot atau titik panas Karhutla.

"Tim (Satgas Siaga Darurat Karhutla Riau) juga terus melakukan pemadaman di lapangan," jelas Gubernur.

Dia menjelaskan tim Satgas Siaga Darurat Karhutla Riau akan terus bekerja pagi, siang, dan malam untuk melakukan pemadaman api. Hal itu sesuai dengan perintah Presiden RI Joko Widodo untuk menyukseskan Asian Games.(OL-6)