Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Kapal Karam di Jember, Korban Tewas Bertambah Termasuk Nahkoda

MICOM
19/7/2018 17:03
Kapal Karam di Jember, Korban Tewas Bertambah Termasuk Nahkoda
(Humas BNPB)

GELOMBANG Samudera Hindia di selatan Jawa tinggi dan ganas sehingga memberikan dampak bagi nelayan, daerah wisata serta kawasan pesisir di Selatan Pulau Jawa.

Sebuah kapal nelayan yang berpenumpang 21 anak buah kapal (ABK) karam akibat tersapu ombak di Pantai Plawangan, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur. Sebanyak 6 ABK ditemukan tewas dan 7 awak lainnya hingga kini masih hilang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan musibah tersebut terjadi pada pukul 08.15 WIB. Berdasarkan laporan yang diterimanya dari Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Timur, kapal motor 'Joko Berek' hendak pulang dari melaut dan memasuki Pelawangan.

"Karena kondisi gelombang laut yang tinggi dan kapal motor tidak sanggup melaju membuat kapal terbalik di jalur masuk. Pukul 08.30 WIB Pusdalops mendapat laporan dari warga bahwa telah terjadi kecelakaan laut di pantai Pancer Puger," ungkapnya, Kamis (19/7).

Mengetahui hal tersebut, pukul 08.45 WIB Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) langsung menuju lokasi kecelakaan laut tersebut.

"1 team Pos SAR Jember berangkat menuju tempat kejadian musibah melakukan asesmen dan melakukan operasi pencarian. Hingga pukul 14.00 masih dilakukan upaya pencarian terhadap korban yang hilang," tandasnya.

Pihaknya mengimbau agar berhati-hati melakukan aktivitas di laut dan pantai, baik untuk nelayan maupun masyarakat umum yang akan berwisata di beberapa pantai. Sebab, kata dia, saat ini gelombang tinggi di sepanjang Pantai Selatan Jawa.

"Selalu cermati prediksi cuaca dan tinggi gelombang dari BMKG. Jika kondisi tidak memungkinkan hendaknya mengurangi aktivitas di laut sementara waktu," pungkasnya.

Delapan korban selamat dari musibah tersebut merupakan warga Puger Kulon,  antara lain Sugeng, 50, Sun, 35, Ran, 60, Munawar, 45, Ali, 35, Sahroni, 27, Tar, 45, dan Syaiful, 22.

Sementara, enam ABK ditemukan tewas termasuk nahkoda, H Dirman, 50. Lima awak kapal lainnya yang meninggal dunia, antara lain Cecep, 45, Hasan, 45, Soim, 65, Ulum, 30 dan Hadi, 28.

Empat dari tujuh awak kapal yang hilang antara lain, Kowi, 65, Munaji, 45, Sapi'i, 60 dan Kosim. Tiga awak kapal yang hilang lainnya belum diketahui identitasnya. (RO/OL-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya