Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Seratusan Penumpang Terjebak di Kapal

Cahya Mulyana
21/6/2018 07:05
Seratusan Penumpang Terjebak di Kapal
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/6).(ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)

SERATUSAN penumpang diduga masih terjebak di kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut), Senin (18/6).

Hingga hari ketiga proses pencarian, Rabu (20/6), tim SAR baru mengevakuasi 19 penumpang, 4 orang di antaranya meninggal dunia. Sebanyak 190 orang lebih diduga terjebak di dalam bangkai kapal yang masih dicari keberadaannya.

Basarnas dibantu personel TNI dan Polri dilaporkan terus melakukan upaya pencarian korban tenggelamnya kapal tersebut. Hingga kemarin, telah ada 190 lebih laporan yang masuk terkait korban hilang. Evakuasi terus dilakukan di tengah kendala cuaca buruk.

Tim SAR gabungan dilaporkan menurunkan dua tim khusus untuk membantu pencarian. Tim ini dikatakan memiliki kemampuan penyelaman. Tim pun dilengkapi dengan remote underwater yang merupakan alat untuk melihat kedalaman air. Tim bergantian melakukan penyelaman mengingat suhu air yang cukup dingin.

Presiden Joko Widodo pun ikut menyampaikan belasungkawa kepada para korban KM Sinar Bangun.

"Atas nama pribadi dan seluruh masyarakat Indonesia seluruh rakyat Indonesia, kita menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia dalam musibah tersebut," kata Presiden di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/6).

Presiden didampingi Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Muhammad Syaugi dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Selain menyambaikan belasungkawa, Jokowi juga menjamin akan memberikam santunan kepada seluruh keluarga korban yang meninggal dunia. Selain itu, biaya perawatan korban juga akan ditalangi pemerintah.

Jokowi meminta TNI, Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera mencari dan mengevakuasi korban tenggelamnya kapal tersebut dan meminta kasus itu menjadi momentum evaluasi standar keselamatan angkutan penyeberangan.

"Saya minta kasus seperti ini tidak terulang lagi dan saya telah memerintahkan menteri perhubungan mengevaluasi seluruh standar keselamatan untuk angkutan penyeberangan," kata Jokowi.

Aturan keselamatan

Untuk menindaklanjuti perintah Presiden, Menhub Budi Karya meminta seluruh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) mematuhi aturan tentang keselamatan penumpang, khususnya terkait jumlah penumpang yang akan diangkut dengan kapal harus sesuai kapasitas kapal.

Budi Karya mencurigai KM Sinar Bangun melanggar batasan jumlah penumpang yang boleh diangkut. Kecurigaan Budi muncul karena tak ditemukannya manifes.

Budi juga meminta agar dilakukan video conference rutin ke semua pelabuhan dan KSOP di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan. "Untuk Ditjen Perhubungan Laut tolong dibuat video conference ke semua pelabuhan dan KSOP untuk mematuhi tentang keselamatan, tentang jumlah penumpang, dan pelampung," tegas Budi. Rabu (20/6).

Terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun, Menhub meminta informasi soal aturan keselamatan penumpang diinformasikan kepada pengurus kantor pelabuhan penyeberangan di seluruh Indonesia. (Pol/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya