Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
IBU Kota Jawa Timur, Surabaya, menjadi salah satu kota tujuan kaum urban pasca-Lebaran. Sebagai kota perdagangan dan industri, Surabaya menjadi tempat favorit bagi pendatang untuk mendapatkan pekerjaan. Bagaimana Pemerintah Kota Surabaya menyikapi urbanisasi ini? Berikut wawancara wartawan Media Indonesia, Faishol Taselan, dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin, Kamis (7/6).
Bagaimana Pemkot Surabaya menyikapi urbanisasi seusai Lebaran?
Pemerintah Kota Surabaya sudah menyiapkan operasi Yustisi khusus seusai liburan Lebaran mendatang. Operasi ini tidak lain sebagai bentuk antisipasi datangnya warga baru yang kerap muncul saat seusai libur panjang.
Langkah yang ditempuh seperti apa?
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya sebagai lembaga yang mengontrol penduduk akan turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan identitas penduduk khususnya di permukiman padat penduduk. Sasarannya pendatang yang tidak memiliki pekerjaan tetap.
Agar efektif sistem dipakai dalam operasi ini seperti apa?
Operasi Yustisi dilakukan serentak dengan bantuan bagian pemerintahan Kota Surabaya. Kemudian, kecamatan dan kelurahan juga ikut gerak sebab mereka yang tahu kondisi di lapangan khususnya di permukiman.
Sasarannya selain permukiman penduduk, apalagi?
Sasaran Yustisi, yakni rumah indekos atau kontrakan, juga rumah-rumah di
bantaran sungai yang digunakan untuk para pendatang. Jika ditemukan
pendatang yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan tempat tinggal,
dapat dilakukan pemulangan kepada yang bersangkutan.
Sebenarnya kedatangan mereka apakah membenani Kota Surabaya?
Beban kota jangan semakin bertambah dengan kedatangan para pendatang
yang tidak memiliki pekerjaan atau masih mencari pekerjaan di Surabaya.
Mereka harus memiliki skill ketika masuk sehingga tidak makin menambah
pengangguran di Surabaya.
Pascaledakan bom belum lama ini Surabaya punya sistem sendiri, apa
itu?
Pemkot Surabaya untuk mengantisipasi adanya ledakan urbanisasi dan
peristiwa teror tidak terjadi lagi, sudah menyiapkan sebuah sistem baru.
Pemerintah Kota Surabaya menerapkan sistem yang dapat mendeteksi kegiatan terorisme bagi setiap warga pendatang, yang menetap
secara musiman dengan cara indekos atau mengontrak rumah di
perkampungan. Sistem dengan alat untuk mendeteksi kegiatan warga pendatang ini akan segera disosialisasikan ke setiap ketua rukun wilayah (RW) dan rukun tetangga (RT) di seluruh wilayah Kota Surabaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved