Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

RT dan RW Harus Selektif

N-3
11/6/2018 02:00
RT dan RW Harus Selektif
(Ajay M Priatna, Wali Kota Cimahi--MI/Depi Gunawan)

FENOMENA mengajak keluarga, kawan, atau saudara bekerja di kota sudah menjadi kebiasaan masyarakat saat pulang kampung pada Lebaran. Saat di kota, tidak sedikit para pendatang mendatangkan masalah. Bagaimana upaya Pemerintah Kota Cimahi mengatasi urbanisasi? Berikut wawancara wartawan Media Indonesia Depi Gunawan dengan Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna, Senin (4/6).

Bagaimana Cimahi mencegah pendatang?

Menurut saya, biasanya yang namanya mudik, saat arus balik itu masyarakat suka turut membawa saudaranya, temannya, dan sebagainya. Nah, dalam beberapa kali kesempatan saya sering bicara ke RT, RW, dan lurah supaya bisa mengantisipasi para pendatang ini.

Caranya?

Saya memberi tahu para Ketua RT, RW dan lurah ini agar tidak mudah mengeluarkan surat keterangan bagi pendatang. Deteksi juga dari awal. Maksud kedatangan mereka ini untuk apa? Apakah mencari pekerjaan atau yang lainnya.

Adakah kekhawatiran jika para pendatang ini tidak mendapat pekerjaan?

Ya bisa saja timbul masalah, kami khawatir jika arus balik nanti ditunggangi orang yang tak bertanggung jawab. Kejadian teror seperti di Surabaya, Sidoarjo, dan Riau mungkin bisa juga terjadi di sini. Oleh karena itu, kami akan bekerja sama dengan polisi untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan saat arus balik nanti.

Cimahi dikenal banyak industri. Imbauan Anda untuk pemudik?

Tujuan pendatang ke Cimahi bermacam-macam, tapi paling banyak memang mencari pekerjaan. Nah, bagi yang akan mudik, saya anjurkan agar tidak membawa keluarga yang belum pasti mendapat kerja di sini karena tingkat pengangguran di Cimahi juga cukup tinggi.

Apakah pemerintah bisa mendeteksi para pendatang?

Secara jujur, kita susah mengendalikan orang atau pemudik yang turut serta membawa keluarga ke sini. Makanya kita beri imbauan agar mereka tidak membawa serta orang yang belum pasti mendapat kerja karena bisa-bisa jadi beban mereka dan pemerintah juga.

Artinya, berarti pemerintah menolak hadirnya pendatang?

Sekarang kami sedang memprioritaskan lapangan pekerjaan untuk warga Cimahi yang masih menganggur karena angka penganggurannya mencapai 14 ribu orang. Tapi bukan berarti kita menolak urbanisasi. Ya itu tadi, kalau pekerjaannya belum jelas, lebih baik jangan dulu merantau.

Solusi untuk para pendatang ini bagaimana?

Yang seperti saya katakan tadi, kalau pendatang sudah masuk Cimahi, aparat kewilayahan mulai dari RT hingga kelurahan jangan mudah memberikan surat tinggal sementara. Harus lebih selektif karena kita juga harus mengantisipasi segala hal kemungkinan, seperti penambahan jumlah pengangguran serta aksi teror.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya