Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Pemudik Unggulkan Kendaraan Roda Dua

Tesa Oktiana Surbakti
03/6/2018 08:55
Pemudik Unggulkan Kendaraan Roda Dua
(Kementerian Perhubungan/L-1/ Grafis : CAKSONO)

KENDARAAN roda dua masih menjadi primadona masyarakat dalam perjalanan mudik Lebaran tahun ini.

Alasannya, selain mengeluarkan biaya lebih murah, sepeda motor juga dapat dimanfaatkan selama pemudik berada di kampung halaman.

Hal ini dikemukakan Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pandu Yunianto dalam sebuah diskusi di Jakarta, kemarin.

Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pengguna kendaraan roda dua dalam arus mudik tahun ini meningkat hingga 8,5 juta orang, sedangkan pengguna angkutan umum bus diprediksi mencapai 8 juta orang dan kendaraan roda empat sekitar 3,7 juta orang (lihat grafik).

"Angka ini (jumlah pemudik dengan kendaraan roda dua) sebenarnya hasil perhitungan lalu lintas di beberapa titik. Mengapa masyarakat masih menggunakan angkutan motor itu dihitung dari sisi biaya, relatif lebih murah jika dibandingkan angkutan umum," kata Pandu.

Pandu memberikan gambaran, tarif bus ekonomi rute Jakarta-Solo berkisar Rp200 ribu-Rp300 ribu per orang. Bila pemudik sepasang suami-istri, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp600 ribu. Apabila menaiki kendaraan roda dua, biaya untuk pembelian BBM diperkirakan Rp100 ribu. Perbedaan itu membuat masyarakat menyampingkan aspek kenyamanan dan keamanan.

Dalam peninjauannya ke Pelabuhan Merak, Banten, kemarin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta pengamanan lintas timur jelang Lebaran ditingkatkan.

Selain membahas pengamanan, Budi juga meminta PT ASDP membuka lebih banyak dermaga bagi pemudik yang mengendarai sepeda motor.

"Pemudik sepeda motor itu 60% dari total penumpang. Saya minta PT ASDP menyediakan dermaga 7 dan yang paling dekat dengan dermaga 1. Di Merak kita mengendalikan sepeda motor. Kita arahkan mereka ke dermaga 6. Polri akan membantu untuk disalurkan ke gate yang lain," ujar Budi Karya.

Antisipasi tol

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) optimistis kemacetan arus mudik Lebaran tahun ini relatif berkurang karena masyarakat memiliki pilihan waktu mudik lebih banyak setelah pemerintah menambah masa cuti Lebaran.

"Mengantisipasi titik-titik kemacetan seperti di gerbang Tol Cikarang Utama atau Tol Palimanan, kami menyediakan mobile rider untuk proses taping uang elektronik. Pengendara tinggal menyiapkan saldo uang elektronik agar tidak terhambat," ujar Kepala BPJT Hery Trisaputra Zuna.

Sementara itu, untuk memandu pemudik setelah mereka memasuki wilayah Kota Surakarta, Jateng, dishub setempat mulai memasang rambu pendahulu penunjuk jurusan (RPPJ) di sejumlah titik.

"Sedikitnya kami memasang 100 RPPJ berukuran 2 x 1 meter di ruas jalan utama, baik jalan nasional, provinsi, maupun jalan kota. Pemasangan dilakukan mulai ujung masuk hingga keluar Kota Surakarta," ujar Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Surakarta, Ari Wibowo.

Bahkan Polres Kulonprogo mengoptimalkan pengaturan arus mudik di perbatasan DIY-Jawa Tengah untuk mengantisipasi kemacetan karena adanya penutupan Jalan Daendels di lingkup proyek New Yogyakarta International Airport.

Kapolres Kulonprogo AKB Anggara Nasution mengakui efek penutupan Jalan Daendels menimbulkan kemacetan di perbatasan Kulonprogo-Purworejo sampai Wates. (Cah/FR/AU/RF/AD/BB/WJ/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya