Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
PRESIDEN Joko Widodo mengungkapkan bahwa pembangunan delapan waduk akan selesai tahun ini, salah satunya Bendungan Kuningan di Jawa Barat.
"Tahun ini ada delapan waduk selesai termasuk Kuningan," kata Presiden saat meninjau pembangunan Bendungan Kuningan di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kemarin. Akan tetapi, Jokowi tidak memerinci kedelapan waduk yang akan diselesaikan pada 2018 itu.
Ia mengutarakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) telah membangun 65 bendungan dan satu per satu akan diselesaikan. Progres pembangunan Bendungan Kuningan pun berjalan cepat dan hampir selesai. Masalah relokasi penduduk yang terkena proyek juga tak ada masalah.
"Urusan memindahkan penduduk yang terdampak. Sebanyak 365 keluarga sudah tidak ada masalah. Tadi juga sudah bertemu," ucap Presiden.
Kepala negara menjelaskan bahwa Bendungan Kuningan mampu mengairi sawah seluas 3.000 hektare, baik yang berada di Kabupaten Kuningan maupun di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. "Juga bisa memenuhi kebutuhan air baku sebesar 300 liter per detik untuk 300 ribu kepala keluarga," tambahnya.
Bendungan Kuningan yang memiliki luas genangan mencapai 221,59 hektare bisa menampung 25 juta meter kubik air. ''Waduk ini waduk besar, memang belum kelihatan. Nanti kalau airnya sudah masuk akan kelihatan, ini akan menampung 25 juta meter kubik air sehingga bisa mengairi sawah tadi yang saya sampaikan.''
Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono menerangkan progres pembangunan Bendungan Kuningan sudah mencapai 80%. Bendungan itu merupakan salah satu dari 65 bendungan yang dibangun Kementerian PU-Pera pada periode 2015-2019 untuk mendukung ketahanan pangan dan air sebagai bagian dari Nawa Cita pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Air dari Bendungan Kuningan akan melayani dua daerah irigasi di dua kabupaten, yakni Daerah Irigasi (DI) Cileuweung di Kabupaten Kuningan seluas 1.000 hektare dan DI Jangkelok di Kabupaten Brebes seluas 2.000 hektare. Biaya pembangunan bendungan yang membendung Sungai Cikaro, anak Sungai Cijalengkok, senilai Rp491,4 miliar yang tertuang pada nilai kontrak awal. Pengerjaan bendungan sebenarnya dimulai sejak 2013, tetapi sempat terhenti karena permasalahan lahan.
Bagi sertifikat
Selain meninjau pembangunan Bendungan Kuningan, dalam kunjungan kerja kemarin Presiden Jokowi juga membagikan 7.000 sertifikat tanah kepada masyarakat Kuningan. "Yang kita serahkan hari ini ialah 7.000 sertifikat, tetapi yang kita undang hari ini ialah 2.500 undangan. Coba diangkat, saya mau hitung," kata Presiden saat acara pembagian sertifikat di GOR Rewangga Kuningan.
Dia menegaskan bahwa pemerintah ingin cepat menyelesaikan pembagian sertifikat tanah ini agar tidak ada masalah sengketa kepemilikan tanah. Seharusnya, ucap Presiden, total di seluruh Indonesia ada 126 juta bidang tanah yang disertifikatkan, tetapi hingga akhir 2014 baru 46 juta.
"Separuh saja belum ada, masih kurang 80 juta. Biasanya tiap tahun hanya 500 ribu yang bisa disertifikatkan. Bayangkan kita harus menunggu 160 tahun baru kita bisa pegang sertifikat.''
Oleh sebab itu, Presiden menyatakan telah memerintahkan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil pada tahun ini menyelesaikan 7.000 sertifkat dan tahun depan 9 juta sertifikat yang harus diserahkan kepada masyarakat.
Kunjungan Presiden ke Kuningan disambut antusias masyarakat setempat. Mereka senang bisa melihat langsung orang nomor satu di Indonesia itu.
"Senang sekali bisa lihat Presidan dan ini momen yang langka, maka saya rela dari pagi menunggu kedatangannya," kata Sarti, warga Desa Cileya, Kecamatan Cimahi, yang desanya dilewati rombongan Jokowi. (Nur/Ant/X-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved