Bandara Kertajati Majalengka Bangkitkan Ekonomi

PESAWAT kepresidenan yang membawa Presiden Joko Widodo mendarat mulus di landasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, kemarin, tepat pada pukul 09.30 WIB.

Dua branwir menyemprotkan air ke pesawat sebagai tanda pendaratan perdana bersejarah di bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta itu. Pendaratan itu juga menandai BIJB mulai beroperasi.

Sekitar setengah jam kemudian, pesawat Garuda Indonesia yang membawa anak-anak yatim piatu dari Bandara Soekarno-Hatta menyusul mendarat di bandara yang dibangun sejak 2014 dengan dana Rp2,6 triliun itu.

Presiden didampingi Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyambut Presiden.

Presiden Jokowi mengatakan BIJB akan menggerakkan ekonomi Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, serta Indonesia. "Apalagi, bandara ini akan terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban yang jaraknya sekitar 40 kilometer dari sini," ujarnya.

Di kompleks bandara itu kelak dibangun industri penerbangan, seperti industri pembuatan, perawatan, dan perbaikan pesawat serta industri terkait. "Kita akan kembangkan bandara ini menjadi aerotropolis," kata Menko Maritim Luhut.

Pada tahap awal, bandara itu melayani 5 juta sampai 6 juta penumpang per tahun ke sejumlah rute domestik, antara lain Surabaya, Denpasar, Medan, Batam, Pekanbaru, Makassar, Pontianak, Lombok, Surabaya, Padang, Semarang, Lampung, Surakarta, dan Balikpapan.

"Tahap awal, pada 8 Juni tiga airline mulai beroperasi, yakni Citilink, Lion Air, dan Wings Air yang melayani rute Surabaya dan Denpasar," kata Menhub Budi K Sumadi.

Warga menyambut gembira beroperasinya BIJB. "Majalengka jadi lebih dikenal," kata mahasiswa Universitas Majalengka. (Usk/Cah/UL/BU/Pol/X-5)