Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
AJAR Sekolah Sukma Bangsa (SSB) menerapkan metode pembelajaran dengan menyesuaikan pada kebutuhan anak. Tidak hanya satu dua metode, tetapi banyak metode yang diterapkan di sekolah tersebut.
Guru Sukma Bangsa, Muazzah, mengatakan, Sekolah Sukma Bangsa Pidie memiliki caranya sendiri dalam mendidik siswa. Mereka menerapkan sistem yang diberi nama Multi Metode Pembelajaran. Sebuah sistem yang menawarkan lebih banyak alternatif metode pembelajaran,
Menurutnya, hal itu dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan dan karakter belajar siswa yang kian kompleks.
“Guru tidak lagi hanya berdiri menerangkan di muka kelas, sementara siswa diam dan mendengarkan,” sebut Muazzah.
Multi Metode Pembelajaran, yang menujung kreatifitas siswa seperti ceramah, diskusi, latihan, tanya jawab, karyawisata, demonstrasi, sosiodrama, bermain peran, dan eksperimen serta riset yang dilakukan baik sendiri atau berkelompok.
Menurutnya, setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda. Oleh karena itu, sebagai tenaga pendidik, mereka berkewajiban memfasilitasi semua kebutuhan anak.
“Kami melakukan metode ajar yang berpusat siswa. Jadi istilahnya guru di sini hanya sebagai fasilitator. Kami fasilitasi semua anak untuk lebih aktif di kelas, mampu berpikir kritis dan lainnya,” kata Muazzah.
Muazzah mejelaskan, dalam prestasi akademik, siswa Sukma Bangsa juga mendapatkan beasiswa, pertukaran pelajar ke luar negeri dan berkompetisi di ajang tingkat nasional serta intenasional.
“Khusunya untuk bakat, banyak sekali prestasi yang telah diukir oleh anak-anak Sukma Bangsa, mulai tingkat kabupaten hingga tingkat nasional,” sebutnya.
Tidak sekadar mengedepankan akademis, para guru juga memotivasi anak didik. Setiap pagi anak-anak akan diberikan motivasi. Kata Muazzah, jadi tidak langsung diberikan pembelajaran namun mengawalinya dengan cerita motivasi untuk meningkatkan semangat belajar.
“Setiap pagi kita memberikan motivasi melalui cerita, kisah orang-orang sukses, supaya mereka juga punya motivasi yang sama, bahwa tidak ada yang tidak bisa. Ketika yang lain bisa kenapa kita tidak, itu yang ditumbuhkan ke anak-anak sehingga motivasi itu tidak datang dari luar tetapi dalam diri mereka sendiri,” pungkasnya.
Senada, Guru Mata Pelajaran Ekonomi yang telah 12 tahun mengabdi di Sukma Bangsa, Sansrisna, menyebutkan dalam prosesnya, guru diberi keleluasaan memilih metode dalam aktivitas pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
"Kami menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. Jadi guru di sini hanya sebagai fasilitator. Kami memfasilitasi semua anak untuk lebih aktif di kelas, kreatif serta mampu berpikir kritis,” katanya saat ditemui di SMKN 1 Sigli, dalam kunjungan school visit bersama siswa SMA Sukma Bangsa, Pidie.
Soal sistem pendidikan, SSB Pidie menerapkan Kurikulum 2013 (K-13). Sekolah yang berdiri sejak 14 Juli 2006 itu juga selalu aktif mengikuti perkembangan kurikulum nasional. Termasuk menerapkan kurikulum berbasis karakter, sebagai kurikulum terbaru yang diterapkan pada sistem pendidikan saat ini.
“Kami juga sudah menerapkan sistem full day school (FDS). Tetapi proses penerapan FDS sedikit berbeda, karena kegiatan belajar mengajar tetap digelar pada Senin hingga Sabtu,” sebut perempuan asal Palembang yang akrab dipanggil Ibu Ichan.
Pada Senin sampai dengan Kamis, siswa di SSB Pidie belajar dari pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB. Sedangkan pada Jumat dari pukul 08.00-11.30 WIB. Kemudian, Sabtu dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 13.30 WIB. Selain itu, Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu berlaku sistem English Day, yakni wajib bagi siswa dan guru melakukan proses belajar mengajar mengunakan Bahasa Inggris.
Dengan metode, sistem, dan proses kegiatan belajar mengajar yang diterapkan, Sekolah Sukma Bangsa berhasil menciptakan siswa-siswi berprestasi, baik akademik maupun nonakademik di bidang ekstrakurikuler.
Pada bidang akademik, siswa SSB mewakili Aceh dalam Olimpiade Bahasa Indonesia di tingkat nasional. Sementara di bidang ekstrakurikuler, siswa-siswi SSB meraih juara 1 lomba tari tingkat provinsi dan juara 1 lomba musik tradisional serta Juara teater di tingkat kabupaten.
Di bawah Yayasan Sukma Bangsa, yang berdiri sejak 2006, sekolah bantuan dompet duafa MetroTV dan Media Group ini berada di 3 titik lokasi, yaitu di Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen, dan Kota Lhokseumawe.
Ketiga sekolah itu diresmikan secara serentak oleh Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, pada 14 Juli 2006. Sejak tahun ajaran 2006/2007 itu, masing-masing sekolah aktif menggelar kegiatan belajar mengajar.
Sebanyak 352 siswa angkatan pertama setiap jenjang tersebar di tiga wilayah tersebut. Mereka merupakan anak-anak korban tsunami dan konflik serta yatim piatau di Aceh. Masing-masing 87 siswa kelas 1 SD, 143 siswa kelas 1 SMP, dan 122 siswa kelas 1 SMA.
Dari 87 siswa SD angkatan pertama korban tsunami, hanya tersisa 23 siswa yang melanjutkan beasiswa hingga tamat selama 12 tahun. Mereka menjadi bagian anak-anak yang akan diwisuda bersama 169 siswa dari tiga Sekolah Sukma Bangsa lainnya pada Sabtu, 12 Mei 2018.
Selain itu, sekitar 70 % siswa Sukma Bangsa melanjutkan pendidikan ke PTN melalui berbagai jalur masuk. Baik SNMPTN/SPAN-PTKIN, SBMPTN/UM-PTKIN, dan jalur-jalur mandiri yang dibuka PTN. Bahkan, mereka mendapatkan beasiswa dari sejumlah kampus, seperti Unsyiah, UIN Ar-Raniry, Universitas Sumatra Utara. (FD/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved