Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PARA ulama di Provinsi Aceh meminta pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo supaya membentuk kementerian khusus Pendidikan Pondok Pesantren. Kementerian itu untuk mengurusi atau melayani berbagai perihal terkait keberlangsungan pendidikan di pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Permintaan itu disampaikan para ulama dan pimpinan dayah di Aceh, melalui tokoh Aceh Surya Paloh, saat pertemuan di Kryad Muraya Hotel Banda Aceh, Aceh, Jumat (11/5). Mereka berharap Surya bersedia menyampaikan penambahan kementerian kabinet yang mengurusi Ponpes itu kepada Presiden Jokowi di Jakarta.
Ulama kharismatik Aceh, Teungku Nuruzzahri, yang lebih dikenal dengan panggilan Waled Nu, dalam pertemuan itu mengatakan, Presiden Jokowi sangat mungkin membentuk menteri kabinetnya yang mengurusi pondok pesantren di Indonesia. Apalagi, di tingkat Pemerintahan Provinsi Aceh sudah ada Badan Dayah yang mengurusi perihal pesantren.
Dikatakan, pimpinan Pesantren Ummul Aiman, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen itu, Jawa Timur, juga sudah pernah meminta pembentukan Menteri Khusus Pendidikan Pondok Pesantren di Indonesia. Dengan adanya menteri terkait, hubungan pesantren dan pemerintah atau sebaliknya bisa langsung terjalin, yaitu sudah ada lembaga khusus yang mananganinya.
"Jangan sedikit-sedikit, kami harus merengek ke Dinas Pendidikan. Pak Surya Paloh, tolong bisikan ini ke Pak (Presiden) Jokowi." kata ulama kharismatik Aceh keturunan Hadramaut, Negeri Yaman, itu.
Tidak lupa mereka juga meminta Presiden mendukung penuh pemberlakuan Sayariat Islam di Aceh sesuai Qanun (peraturan daerah) setempat.
Dalam pertemuan dengan para ulama Aceh itu, Surya Paloh juga diharapkan menyampaikan ke Presiden Jokowi agar meningkatkan kerja sama antara ulama dan umara (pemerintah). Supaya terjalin keharmonisan dan tidak saling curiga.
Lalu meminta Presiden memberdayakan pesantren atau dayah di Aceh, misalnya dengan cara menghibahkan lahan pertanian untuk keutuhan dan kelanjutan lembaga pendidikan agama Islam tersebut.
Para tokoh yang paling berpengaruh dalam kehidupan beragama dan sosial kemanusiaan di Aceh itu tidak lupa mengamanahkan melalui Surya Paloh, supaya pemerintah pusat membangun bendungan-bendungan teknis agar lebih produktif hasil pertanian di Aceh.
Sejumlah ulama yang menyambut kehadiran dan melalukan pertemuan dengan tokoh nasional asal Aceh, Surya Paloh, di antaranya yaitu Waled Nu Samalanga dari Kabupaten Bireuen (pimpinan pesantren Ummul Aiman), Waled Husaini Pesantren Seulimum (wakil Bupati Aceh Besar), Aba Lamno Aceh Jaya, Abu Daud Hasbi, dan Abu Haji Abdullah Aceh Timur.
Hadir juga Teungku Baihaqi Yahya, Abu Yazid dari Kabupaten Aceh Barat Daya, Abu Ishaq Lamkawe Pidie, dan ulama kharismatik Aceh lainnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved