Mahasiswa Unpad Tuntut Rektor Mengundurkan Diri

RATUSAN massa yang terdiri dari mahasiswa dan tenaga kebersihan Universitas Padjajaran berunjuk rasa di depan kampus Dipati Ukur, Bandung, Rabu (2/5). Mereka menuntut Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad turun dari jabatannya karena berbagai kebijakannya dianggap salah dan merugikan.

Menurut negosiator aksi tersebut yang juga mahasiswa Unpad, Luthfi Hindrawan, berbagai kebijakan kampusnya banyak yang merugikan mahasiswa maupun tenaga kerja.

Sebagai contoh, menurutnya, gaji yang diberikan untuk tenaga kebersihan sangat tidak layak yakni Rp750 ribu per bulan. Padahal, lanjut dia, upah minimum di Kabupaten Sumedang saja sudah
mencapai Rp2 juta per bulan.

"Ini sangat tidak layak, tidak manusiawi.  Sudah punya anak, tanggungan banyak. Sama dengan kerja rodi," katanya di  sela-sela aksi tersebut.

Dia menjelaskan, dengan gaji sebesar itu, para tenaga kerja tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Buat makan keluarga saja tidak cukup, apalagi untuk biaya sekolah anak," katanya seraya menyebut gaji  sebesar itu diberikan untuk tenaga kerja yang sudah lama bekerja.

Selain itu, dia menyesalkan langkah kampusnya yang melibatkan kepolisian (Brimob) untuk dalam pengamanan kampus. Menurutnya, hal itu sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

"Informasi yang saya tahu, sudah ada kerja sama Unpad dengan pihak keamanan untuk melibatkan polisi. Dan polisi sudah ada di kampus sejak beberapa bulan lalu," katanya.

Padahal, menurutnya, aparat keamanan baik polisi maupun TNI tidak diperbolehkan berada di dalam kampus.

"Meskipun untuk kepentingan pengamanan," katanya.

Oleh karena itu, dia meminta Rektor Unpad turun dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab.

"Dengan rektor sekarang, Unpad enggak ada perubahan. Lebih baik rektor turun dari jabatannya," kata dia. (OL-2)