Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Komisi VII DPR Tinjau Kilang Pertamina Balikpapan

Micom
27/4/2018 20:45
Komisi VII DPR Tinjau Kilang Pertamina Balikpapan
(Ist)

KOMISI VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Pertamina Refinery Unit V Balikpapan, Jumat (27/4), pascainsiden tumpahan minyak akibat putusnya pipa bawah laut Pertamina di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eni Maulani Saragih, mengatakan, kunjungan tersebut untuk memastikan kondisi terkini kilang Balikpapan perusahaan milik negara tersebut pascakejadian 31 Maret lalu yang merenggut korban jiwa nelayan setempat. Eni menyatakan bahwa kilang Pertamina di Balikpapan ternyata sudah berjalan kembali dengan baik.

"Dan alhamdulilah kita lihat tadi kilang Balikpapan sudah beroperasi dengan baik, walaupun operasinya masih belum 100%. Ini kita perlu tahu mengingat bahwa sebentar lagi bulan puasa, sebentar lagi Lebaran dan kita tahu bahwa kilang Balikpapan ini adalah pasokan BBM untuk Indonesia Tengah dan Indonesia Timur," ujar Eni, mewakili Komisi VII DPR.

Sementara, Direktur Pengolahan Pertamina, Budi Santoso Syarif, mengatakan, untuk menjaga produksi kilang, saat ini dilakukan pengalihan pipa dengan jumper ke pipa lain yang juga berada di bawah perairan Teluk Balikpapan untuk mengirim minyak dari Terminal Lawelawe ke kilang Balikpapan.

"Di samping itu, kami juga meningkatkan operasional kilang-kilang Pertamina yang lain untuk menggantikan produksi kilang Balikpapan yang belum 100%," terangnya.

Budi menambahkan, pemasangan pipa sudah dapat dilakukan karena pipa yang putus sudah dipotong dan digantikan pipa baru yang sudah siap pasang.

"Di pipa ini juga akan menerapkan leak detection system untuk mendeteksi kebocoran pipa," imbuhnya.

Adapun untuk aspek lingkungan, Pertamina juga sudah melakukan pembersihan di pesisir Teluk Balikapapan untuk mengurangi dampak pencemaran.

Dijelaskan Budi, sebagian besar wilayah kini sudah bersih, dan hanya tersisa sebagian wilayah hutan mangrove yang sengaja dihentikan lantaran ada himbauan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Terkait aspek masyarakat, Pertamina melaporkan bahwa bantuan untuk masyarakat terdampak sudah diberikan dalam berbagai bentuk seperti santunan dan alat-alat untuk nelayan setempat. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik