Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
SATU lagi korban akibat kebakaran sumur minyak di kawasan Desa Pasir Putih, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, meninggal dunia pada Jumat (27/4) siang sekitar pukul 11.30 WIB.
Korban luka bakar cukup parah itu bernama Efendi Hamid, 55, asal Gampoeng Bhom Lama, Kecamatan Rantau Peureulak, Aceh Timur.
Lelaki itu menghembuskan napas terakhir saat masih dalam perawatan medis di Rumah Sakit Umum (RSU) Zainoel Abidin, Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh.
Camat Rantau Peureulak, Saiful, mengatakan sesuai data terbaru yang dimilikinya dengan meninggalnya Efendi Hamid berarti jumlah korban meninggal bertambah dari Kamis berjumlah 20 orang, menjadi 21 orang hingga Jumat siang. Korban meninggal yang ke-20 bernama Alhusairi dan ke-21 Efendi Hamid.
Dikatakan Saiful, dengan bertambahnya korban jiwa dari 20 menjadi 21 orang, berarti penderita luka parah yang masih dirawat tingga 39 orang. Itu maksudnya dari jumlah korban luka parah sebelumnya 40 orang. Setelah satu lagi meninggal berarti yang masih dirawat medis di berbagai rumah sakit tinggal 39 orang.
Catatan Media Indonesia, korban luka akibat kebakaran sumur minyak Peureulak dirawst di RSU Zainoel Abidin Banda Aceh, RSU Zubir Mahmud Idi Rayeuk, RSU Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak, dan RS Adam Malik Medan, Sumatra Utara.
Sebelumnya, Saiful membantah informasi yang beredar menyebutkan korban meninggal 21 atau 22 orang. Berdasarkan data resmi Posko Penanganan Kebakaran Sumur Minyak Rantau Peureulak yang diperoleh pemimpin kecamatan Rantau itu, jumlah korban jiwa menjadi 21 orang setelah meninggalnya Efendi pada Jumat siang.
Pada bagian lain, hingga Jumat (27/4) pengawasan di lokasi tambang minyak ilegal Desa Pasir Putih masih dijaga ketat. Puluhan personel dari Polres Aceh Timur mengawasi lokasi tersebut. Untuk membatasi lokasi, mereka masih memasang garis polisi berwarna kuning bergaris hitam.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang tidak diinginkan. Apalagi masih banyak pengunjung yang ingin melihat langsung kawasan perkampungan yang terbakar dahsyat saat itu. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved