Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
CUACA ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir membuat tiga warga di Kota Tegal, Jawa Tengah, tewas tenggelam akibat tertabrak kapal tongkang di OW Pantai Alam Indah (PAI), Kota Tegal.
Cuaca ekstrem juga terjadi di wilayah Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, yang menimbulkan banjir bandang setelah diguyur hujan deras selama tiga jam lebih. Kedua peristiwa dampak cuaca ekstrem tersebut terjadi Rabu (25/4) sore.
Korban tewas akibat diterjang kapal tongkang di PAI Kota Tegal, bertambah menjadi tiga orang, terakhir ditemukan Kamis (26/4) pagi sejauh 250 meter dari anjungan pantai. Korban tewas yakni Adi Yuni Setiawan, 28, warga Kalibuntu, Kelurahan Panggung, Kota Tegal.
Sedangkan dua korban tewas lainnya yakni Johan, 43, warga Desa Mindaka, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal dan Yuda Berlin Junianto, 27, warga kelurahan Randu Gunting, Kota Tegal.
Sembilan warga yang tengah memancing, tertabrak kapal tongkang di OW PAI, Kota Tegal, saat terjadi gelombang tinggi disertai angin kencang. Kapal tongkang yang akan ditarik ke pelabuhan untuk diperbaiki tiba-tiba terhempas dan menghantam anjungan pantai. Tiga orang tewas dan enam lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Sementara itu, warga di sejumlah titik di Kota Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, yang dilanda banjir bandang, sudah mulai membersihkan lumpur yang masuk ke rumah mereka.
Sebanyak 130 personel relawan dikerahkan untuk membantu membersikan lumpur akibat banjir di Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Brebes.
Ketua Rescue BPBD Brebes, Rudi Setiawan, mengatakan, pembersihan lumpur dimulai pukul 08.00 WIB dengan konsentrasi pada fasilitas umum seperti masjid dan sekolah. Yakni masjid Al Hikmah Kalierang dan SD Kalierang 3 dan SD Kalierang 4.
"Diutamakan fasilitas umum, seperti masjid dan sekolah," katanya.
Rudi menjelaskan, setelah fasilitas umum dilanjutkan pembersihan lumpur di rumah-rumah warga, jalan, dan lorong-lorong untuk memudahkan akses bagi warga.
"Untuk rumah kita mendahulukan yang lumpurnya tebal," ucap Rudi. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved