Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Petani Jateng Bisa Tebus Pupuk Subsidi dengan Kartu Tani

Micom
26/4/2018 19:10
Petani Jateng Bisa Tebus Pupuk Subsidi dengan Kartu Tani
(MI/Abdus Syukur )

PETANI di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, dan Tasikmalaya yang telah menerima kartu tani (KT) dari Bank BRI sudah bisa memanfaatkannya untuk menebus pupuk bersubsidi di kios pupuk. Dengan adanya KT ini, menebus pupuk bersubsidi jadi lebih praktis dan mudah.

Vice President Social Entrepreneurship Division Bank BRI, Sepyan Uhyandi, mengatakan, KT yang sudah disalurkan di Jateng per 23 Maret 2018 sudah sebanyak 2,3 juta lembar. Jumlah KT yang disalurkan petani di Jateng ini sudah sebanyak 96% dari target.

"Jumlah KT yang disalurkan di Jateng sudah cukup banyak sehingga petani yang telah menerima KT bisa memanfaatkannya untuk menebus pupuk bersubsidi," kata Sepyan Uhyandi, saat diskusi bertajuk 'Kedaulatan Pangan, Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045', di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Sepyan, petani yang sudah menerima KT di Jateng, DIY, Banten, dan Tasikmalaya sudah bisa memanfaatkan kartu tersebut untuk menebus pupuk bersubsidi. Petani pemegang KT bisa datang langsung ke Kios Pupuk Lengkap (KPL) untuk membeli pupuk dengan harga subsidi.

"Ketika petani pemegang KT menebus pupuk di KPL sudah ketahuan berapa kuota yang bisa ditebusnya. Sehingga KT ini akan tepat sasaran," jelas Sepyan.

Meski petani bisa memanfaatkan KT untuk menebus pupuk bersubsidi, menurut Sepyan, pihaknya bersama Dinas Pertanian setempat sampai saat ini terus melakukan sosialisasi dan edukasi ke petani.

"Kita lakukan edukasi ke petani supaya lebih mengenal cara penggunaan kartu tersebut. Sebab, KT nantinya tak hanya berfungsi untuk menebus pupuk, tapi bisa jadi kartu debit atau kartu tabungan," jelas Sepyan.

Selain ditunjuk Kementerian Pertanian untuk membuat KT di Jateng, Bank BRI saat ini juga mendapat tugas membuat KT untuk petani di Banten, DIY, dan Tasikmalaya. KT yang disalurkan di Jateng sudah cukup banyak, mencapai 96% dari target penyaluran. Sehingga, sisanya pada tahun ini sudah semuanya bisa diserahkan ke petani.

Begitu juga untuk KPL yang nantinya jadi agen BRI Link, saat ini sudah tersedia sebanyak 5.510 KPL, atau 99% dari target. Sedangkan KT yang diserahterimakan ke petani Banten sampai 23 Maret sebanyak 187 ribu atau sebanyak 93% dari target. Jumlah KPL yang tersedia sebanyak 318 ribu unit, atau sebanyak 74% dari target.

Sepyan lebih lanjut mengatakan, Bank BRI juga menyerahkan sebanyak 252 ribu KT ke petani di DIY. Jumlah KT yang diserahkan ke petani tersebut sudah sebanyak 96% dari target. Terdata KPL yang tersedia di DIY saat ini sudah sebanyak 196 ribu unit, atau telah mencapai 100%.

"Kalau di Tasikmalaya kami sudah menyerahkan KT kepada 101 ribu petani, atau sebanyak 89% dari target. Kami juga sudah menyiapkan 54 ribu KPL, atau sebanyak 51% dari target," katanya.

Seperti diberitakan, selain Bank BRI, ada dua bank lainnya yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara), yakni BNI dan Bank Mandiri yang ditunjuk pemerintah untuk menerbitkan KT. Setiap bank BUMN tersebut mempunyai tugas menerbitkan KT sesuai daerah yang sudah ditentukan.

BRI ditunjuk pemerintah untuk menerbitkan KT di daerah Jateng, Banten, DIY, dan Tasikmalaya. Sedangkan Bank Mandiri ditunjuk untuk menerbitkan KT di Jabar. Sementara Bank BNI ditunjuk pemerintah menerbitkan KT di Jatim).

"Provinsi Banten yang semula diserahkan ke Bank BTN, per 14 Agustus 2017 pembuatan KT-nya sudah diserahkan ke Bank BRI," kata Sepyan.

Di tempat terpisah, Direktur Pupuk dan Pestisida Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Muhrizal Sarwani, mengatakan, petani di Jawa secara bertahap sudah bisa memanfaatkan KT untuk menebus pupuk bersubsidi.

"Nantinya, secara bertahap KT ini bisa difungsikan untuk kartu debit (tabungan) dan bisa dimanfaatkan sebagai data akses kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga rendah (7%/tahun),” kata Muhrizal, di Jakarta, dalam keterangannya, Kamis (26/4).

Menurut dia, KT yang telah diluncurkan penggunaannya untuk menebus pupuk bersubsidi di Jateng pada Januari 2018 lalu diharapkan bisa menjadi 'kartu sakti' bagi para petani.

KT bisa disebut sebagai kartu sakti dengan multifungsi lantaran memiliki manfaat ganda, sebelum KT diterbitkan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) melalui Dinas Pertanian melakukan pendataan langsung ke kelompok tani agar penyaluran KT tak salah sasaran. Artinya, petani didata sesuai nama dan alamat.

Petani yang telah memiliki KT tentunya sangat beruntung. KT tak sekadar sebagai kartu identitas petani namun memiliki banyak manfaat lain bagi petani, sehingga memudahkan petani dalam melakukan transaksi. Mengingat, KT ini sendiri merupakan alat transaksi yang berbentuk kartu debit.

"Selain itu, berfungsi sebagai pendataan penerimaan jatah pupuk bersubsidi, Kartu Tani bisa digunakan untuk transaksi,” ujar Muhrizal.
 (RO/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik