Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat, setidaknya 163 rumah di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul rusak akibat terjangan puting beliung, Selasa (24/4) lalu.
"Data terkini bencana angin puting beliung kemarin menerjang 59 rumah di Kota Yogyakarta dan 104 rumah di Kabupaten Bantul," kata Petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Eko Sulistyawan, di Yogyakarta, Rabu (25/4).
Menurut dia, di Kota Yogyakarta kerusakan paling banyak terjadi di Kecamatan Gondokusuman dan Umbulharjo. Sedangkan di Bantul berada di Kecamatan Banguntapan dengan kerusakan rata-rata pada atap atau genteng rumah.
Selain menerjang rumah, jelasnya, angin ribut juga merusak sebagian bangunan kampus yakni STPBD (Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa) APMD, Jalan Timoho, dan STMIK Akakom, di Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Kendati demikian, ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana alam berupa angin puting beliung itu.
Ia mengingatkan, masih adanya potensi angin kencang masih relatif tinggi, karena itu disarankan warga untuk memangkas pohon di lingkungan sekitar tempat tinggal yang dirasa terlalu rimbun atau rawan roboh.
Secara terpisah, Kepala Kelompok Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiono, sebelumnya menyebutkan bahwa di wilayah DIY sebagian besar masih masuk pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Pada masa ini jenis awan-awan yang terbentuk adalah awan-awan konvektif seperti cumulonimbus yang sifatnya sering kali lokal. Awan-awan tersebut, kata dia, berpotensi menyebabkan hujan intensitas tinggi dan dalam durasi singkat, angin kencang, atau puting beliung dan petir. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved