Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tewaskan Dua Orang,Rafting di Sungai Serayu Dihentikan

LD/Ant/N-1
13/3/2018 06:21
Tewaskan Dua Orang,Rafting di Sungai Serayu Dihentikan
(MI/TOSIANI)

POLRES Banjarnegara menghentikan sementara kegiatan rafting pascakejadian kecelakaan arung jeram yang terjadi di Sungai Serayu wilayah Banjarnegara, Jawa Tengah, yang menewaskan dua orang, Minggu (11/3).

Kapolres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Nona Pricillia Ohei mengungkapkan, praktis setelah peristiwa tersebut, kegiatan arung jeram ditiadakan. "Untuk sementara ini, kegiatan rafting di Pikas, Banjarnegara, ditiadakan," kata Kapolres, kemarin.

Informasi yang dihimpun Media Indonesia.com, kegiatan arung jeram hanya dihentikan 1 minggu, yakni sejak Senin (12/3) sampai Jumat (16/3).

Dua korban tewas ialah pemandu arung jeram dari The Pikas bernama Ahmad Prihantoro, 25, warga Desa Kutayasa, Kecamatan Madukara, dan peserta arung jeram Kohar Mutalim, 48, guru SMP Negeri 2 Kroya, Cilacap. Korban merupakan anggota rombongan karyawan dan guru SMP Negeri 2 Kroya yang mengadakan arung jeram di Sungai Serayu wilayah Desa Singamerta, Kecamatan Sigaluh. Ada 54 peserta yang mengikuti kegiatan itu. Mereka terbagi di sembilan perahu dengan satu perahu dinaiki 5-6 orang. Di setiap perahu ada satu river guide. Dalam rombongan tersebut ada pula perahu tim penyelamat.

Menurut Kapolres, peristiwa tersebut menimpa salah satu rombongan di area pertemuan antara Sungai Serayu dengan Kali Tulis. Ketika itu, perahu yang ditumpangi rombongan terbalik. Tim penyelamat berhasil menyelamatkan lima orang.

Sementara itu, dua orang lain, yakni Prihantoro dan Kohar, terbawa perahu karet dan menabrak dinding sungai. Lantas keduanya terisap di pusaran air dan masuk ke pintu air. Kedua korban dapat dievakuasi di tepian Sungai Serayu dan dilarikan ke RSUD Banjarnegara. Namun, nyawa mereka tak tertolong.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Arief Rahman membenarkan kabar tersebut. Dia mengatakan kecelakaan itu merupakan yang pertama terjadi dalam kegiatan arung jeram di Sungai Serayu.

Arief pun menyayangkan adanya pemberitaan yang menyebutkan kejadian itu disebabkan kurangnya faktor keamanan dan keselamatan. "Kejadian ini lebih karena musibah. Teman-teman operator arung jeram telah melaksanakan SOP dengan benar," katanya.

Hal itu dibenarkan Direktur The Pikas Adventure Resort Ahmad Fajar yang mengatakan semua personel river guide dan tim rescue yang ikut dalam pengarungan tersebut ialah personel yang terlatih dan profesional."



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya