Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
ADA 4.565 anak balita di Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengalami stunting akibat kekurangan gizi.
Fakta ini merupakan hasil pemantauan status gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bangka. Jumlah itu merupakan 27,3% dari 122.807 balita yang ada.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Babel Itsnataini mengatakan, stunting adalah kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usia.
Hal ini disebabkan semasa ibu hamil hingga anak berusia 5 tahun tidak di berikan asupan gizi yang baik. Sehingga pertumbuhan anak terhambat dan berdampak menderita stunting.
"Nah hasil pemantauan kita, di Babel ini ada kurang lebih 4.565 anak bertubuh pendek bahkan ada yang sangat pendek (stunting)," ungkap Isnataini.
Ribuan anak yang mengalami stunting tersebut tersebar di 6 kabupaten/1 Kota, dengan rincian, Bangka Barat sekitar 694 anak, Bangka 1.045, Belitung 486, Bangka Tengah 534, Bangka Selatan 597, Belitung Timur 427, dan Pangkalpinang 784 anak.
"Jumlah balita kita mencapai 122.807 anak, dan 27,3% atau sekitar kurang lebih 4.565 anak mengalami stunting atau pendek dan sangat pendek," ujarnya.
Sementara Sekretaris Daerah Babel Yan Megawandi menyebutkan, banyak faktor yang menyebabkan anak stunting, selain asupan gizi dan pola makan, juga dipengaruhi lingkungan sekitar, air bersih dan sanitasi, serta kondisi ibu.
"Bukan hanya faktor ekonomi, banyak hal yang menjadi faktor, akses jalan dan transportasi juga menjadi soal, misalnya dia di desa jauh ke kota. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan ya mereka mengkonsumsi apa yang ada di desa itu saja," jelas Yan.
Untuk itu, dibutuhkan kerja sama dan sinergitas semua sektor untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan ini. "Kondisi ibu juga mempengaruhi, kalau terlalu sering melahirkan otomatis kondisi ibu juga tidak baik, asupan gizinya kurang," imbuhnya.
Di sisi lain, Ketua Umum Pergizian Indonesia Hardinsyah menuturkan, anak-anak bertubuh pendek atau stunting disebabkan asupan gizi yang tidak baik, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan anak-anak.
"Anak stunting karena kekurangan gizi ini, tubuhnya tidak normal seperti anak-anak biasanya, mereka yang bertubuh pendek rentan terserang penyakit," ujar Hardiansyah.
Mengenai anak pendek karena faktor genetik, menurutnya bisa dibantu dengan perbaikan asupan gizi, tetapi itu hanya membantu sekitar 20%. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved