Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi hujan akan terus meningkat dalam tiga hari ke depan, khususnya di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
“Dalam beberapa hari ke depan suplai uap air sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatra, Jawa, dan Kalimantan relatif tinggi. Masyarakat agar tetap waspada adanya cuaca ekstrem,” ujar Kepala Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Hary Djatmiko, di Jakarta, kemarin (Sabtu, 24/2).
Meningkatnya bencana hidrometeorologi ini disebabkan kondisi atmosfer yang sangat labil dan dipicu beragam fenomena. Mulai pola angin barat yang cukup kuat, dan didukung adanya pola pertemuan angin, hingga atmosfer dalam skala luas di lokasi bencana, kondisi uap air dan kelembapan udara yang tinggi.
Luapan sungai
Sejumlah daerah dilanda banjir dan longsor. Banjir luapan sungai Bengawan Solo menggenangi sejumlah kecamatan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Ini setelah permukaan Bengawan Solo berstatus siaga merah. Sejumlah kecamatan yang mulai terdampak antara lain Kecamatan Soko, Parengan, Rengel, Soko, Plumpang, dan Widang.
Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban telah bersiaga sejak dua hari terakhir dengan mendirikan Pos Komando di Soko dan Rengel.
Selain Tuban, luapan Bengawan Solo membanjiri Kabupaten Bojonegoro. Banjir kian meluas hingga mencapai 73 desa di 11 kecamatan. Kepala BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo mengatakan akibat banjir, sebanyak 2.222 unit rumah terendam banjir, dan 375 jiwa mengungsi.
Masih di Jawa Timur, banjir juga melanda kawasan persawahan dan tambak udang di Desa Monto, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.
“Kami tidak bisa memastikan berapa lama air menggenang. Kami juga belum tahu langkah yang akan kami lakukan karena belum bisa memastikan kondisi tanaman kami,” kata Taufikurrahman, salah seorang warga.
Banjir juga melanda Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Empat kampung di Kecamatan Sikaresik terendam banjir sejak dua hari lalu. Penyebab banjir lantaran tidak berfungsinya klep tanggul pembuangan air di Sungai Citanduy dan Cikidang.
Masih terkait bencana, longsor dan pergerakan tanah terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tepatnya di Kecamatan Panawangan terdapat 12 desa. “Ada sekitar 23 rumah terancam longsor dan puluhan rumah lainnya rusak karena pergerakan tanah. Lokasinya di Kampung Sukamulya, Desa Tigaherang. Tidak ada korban jiwa,” kata Ketua Taruna Siaga Bencana Kabupaten Ciamis, Ade Waluya.
Pada bagian lain, hujan menyebabkan titik panas kebakaran hutan pun padam. Hujan yang mengguyur Bangka Belitung, menyebabkan titik panas kebakaran hutan dan lahan di Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah mulai padam.
“Adanya hujan kemarin, kita merasa terbantu. Api yang membakar hutan dan lahan di Sungai Selan Bangka Tengah padam,” kata Kepala BPBD Provinsi Bangka Belitung, Mikron Antariksa. Sama halnya di Kalimantan Tengah, setelah diguyur hujan beberapa hari, titik api kebakaran hutan dan lahan di bagian barat provinsi sudah padam. (YK/MG/AD/RF/SS/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved