Warga Peringati 13 Tahun Tragedi Leuwigajah

WARGA Kampung Adat Cireun­deu memperingati tragedi longsor Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu (21/2). Peringatan tragedi dilakukan melalui upacara tabur bunga di bekas lokasi longsor yang terjadi tepat 13 tahun silam. Bencana itu menimbun perkampungan penduduk yang menyebabkan ratusan korban meninggal dunia.

Untuk mengenang peristiwa luar biasa itu, setiap 21 Februari pemerintah menetapkan hari itu sebagai Hari Peduli Sampah Nasional. Dengan membawa karangan bunga dan air, yang ditempatkan pada sebatang bambu, warga Adat Cireundeu yang berpakaian serbahitam duduk bersimpuh tepat di lokasi bekas TPA Leuwigajah. Suara alat musik Sunda bertalu-talu mengiringi prosesi mengenang tragedi Leuwigajah.

Mereka memanjakan doa untuk para korban tragedi sampah. Warga adat menaburkan bunga dan menyiramkan air di sekitar bekas longsoran sebagai simbol TPA Leuwigajah harus difungsikan sebagai mata air warga. Panitren Kampung Adat Cireundeu, Asep Abas, meng­ungkapkan tradisi ini sebagai peringatan kepada umat manusia agar kejadian serupa tidak terulang. “Sampah perlu dikelola dengan baik agar tidak mencelakai masyarakat. Musibah ini jadi bagian dari sejarah peradaban manusia,” kata Asep, kemarin. (DG/N-3)