Banjir, Ratusan Warga masih Mengungsi

RATUSAN warga Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jawa Tengah, mengungsi di tempat aman setelah desa mereka dilanda banjir mencapai 40 cm-100 cm. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap, Tri Komara Sidhy, mengungkap ada 92 keluarga atau 348 jiwa yang kini mengungsi.

Dari jumlah itu, 101 warga mengungsi di tanggul sungai dan 247 jiwa di rumah kerabat masing-masing. “Hujan yang masih turun di wilayah setempat membuat tiga dusun, yakni Dusun Cikaronjo, Rangkasan, Sidadadi, dan Meluwung, te­rendam banjir. Ketinggian air di dalam rumah mencapai 45 cm, sedangkan di luar rumah berkisar antara 40-100 cm,” jelas Tri Komara, Rabu (21/2).

Hari keempat, banjir masih menggenangi Kecamatan Kuwus, Ndoso, Bari, Welak, Pacar, Regi, Ranggu, dan Terang, di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Dari Brebes, ratusan warga Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, berunjuk rasa untuk menuntut perbaikan gorong-gorong yang kerap menimbulkan banjir. Warga turun ke jalan dan memblokade Tol Brebes Timur selama beberapa jam. Arus lalu lintas lumpuh beberapa jam. Petugas meng­alihkan arus lalu lintas ke Tol Brebes Barat dan Pejagan.

Selain banjir, ancaman tanah longsor terjadi di Jambi. Tanah longsor yang menutupi jalan nasional yang menghubungkan Kota Sungaipenuh, Jambi dengan Kecamatan Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, menyebabkan pasokan bahan bakar minyak terputus.

Masih soal bencana, lebih dari 3.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia bertemu di Nusa Dua Bali, sejak kemarin. Para peserta berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan SAR Nasional dari pusat hingga daerah, TNI, Polri, 31 kementerian dan lembaga, pengusaha, relawan, dan taruna siaga bencana.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei, menjelaskan saat ini Indonesia membutuhkan rencana kerja jangka panjang untuk menanggulangi bencana. (LD/JL/JI/SL/OL/N-3)