Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Banjir di Semarang kian Meluas

(AS/UL/RF/N-3)
07/2/2018 02:16
Banjir di Semarang kian Meluas
(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

BANJIR yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, semakin meluas dan meninggi. Luapan air disebabkan hujan sehari semalam pada Senin (5/2). Ketinggian air antara 30 cm-75 cm menggenangi jalur pantura Semarang-Demak. Banjir meredam jalur pantura sepanjang 1,5 kilometer, mulai Jalan Kaligawe Raya hingga Pasar Genuk, Semarang. Karena itu, sebagian kendaraan dialihkan ke jalur alternatif untuk mengantisipasi kemacetan lebih panjang. “Dari 11 mesin penyedot yang ada, hanya 7 yang beroperasi, lainnya rusak. Ini harus segera diperbaiki,” kata Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi saat meninjau banjir di pantura tersebut, Selasa (6/2).

Dengan tidak optimalnya mesin penyedot yang ada, kata Supriyadi, banjir yang merendam jalur pantura tidak surut, bahkan cenderung naik akibat tingginya curah hujan. Dampak lainnya ialah aspal jalan mulai terkelupas dan meninggalkan banyak lubang yang membahayakan lalu lintas. Banjir juga melanda Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Ratusan rumah terendam banjir. Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, banjir merendam 875 rumah. “Sebanyak lima desa terendam banjir,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Indramayu, Dadang.

Lima desa yang terendam ialah Desa Sukahaji, Bugel, Limpas, Patrol, dan Arjasari. Ada 1.093 kepala keluarga yang terkena dampak banjir. Masih soal bencana, nelayan dilaporkan hilang saat melaut di sekitar perairan Bebuar, Bangka Tengah. Kepala BPBD Provinsi Bangka Belitung, Mikron Antariksa, mengatakan nelayan yang hilang di laut dilaporkan warga, Senin (5/2). “Korban setiap melaut lamanya 10 hari, tapi hingga kini terhitung 16 hari, belum pulang. Ponselnya tidak aktif,” kata Mikron. (AS/UL/RF/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya