Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Pendidikan Karakter lewat Wayang Santri

(Supardji Rasban/N-3)
07/2/2018 02:00
Pendidikan Karakter lewat Wayang Santri
(MI/Supardji Rasban)

RATUSAN siswa ditemani para guru berkumpul di lapangan tenis SMAN 2 Brebes, Jawa Tengah, Senin (5/1) siang. Hari itu bertepatan dengan hari ulang tahun sekolah ke-44. Mereka menunggu kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Tegal, Ki Enthus Susmono, yang mendalang di sekolah tersebut. Dia membawa seperangkat wayang golek santri dalam pertunjukan berjudul Lupit Seneng Pitulung. Seperti biasa sang dalang yang kocak dan melawak saat membawakan lakon Lupit membuat para siswa terpingkal-pingkal. Dengan memakai baju warna putih dan mengenakan udeng (ikat kepala), Ki Enthus menjelaskan melalui boneka-boneka wayangnya bahwa santri berasal dari bahasa Sanskerta. “Santri yang mempunyai ciri tiga hubungan. Pertama hablun minallah atau hubungan dengan Allah. Kedua hablun minannas atau hubungan dengan manusia, dan hablun alalalamin atau hubungan dengan alam,” ujar pria berkumis itu.

Dia mengingatkan para generasi penerus bangsa agar mencintai bangsa sendiri dan menjauhkan dari ajaran kebarat-baratan. “Dengan wayang santri, kita lestarikan nilai budaya luhur sehingga karakter generasi penerus bangsa tetap memegang teguh NKRI,” tegasnya.
Kisah si Lupit pun dibawakan dengan versi kekinian agar mudah diterima para penonton yang mayoritas remaja. Ki Enthus juga menyoroti kehidupan sehari-hari yang dibalut dengan canda. “Kalau kita menasihatinya dengan formal apalagi dengan kekerasan, alih-alih mau, bisa saja malah memberontak melakukan perlawanan. Beda dengan anak-anak zaman dahulu, gurunya kalau marah bisa memukul pakai penggaris atau sapu. Tapi waktu itu anak-anaknya patuh-patuh. Kalau zaman now beda,” terang Enthus yang tahun ini maju lagi dalam kancah pemilihan Bupati Tegal seusai pementasan.

Ia mengaku hanya ingin urun rembuk kepada anak-anak sebagai generasi penerus soal pentingnya pendidikan karakter melalui wayang santri ini. Meski itu disampaikan dengan lelucon, dalang beling ini yakin anak-anak SMAN 2 Brebes bisa mengerti pesan yang disampaikannya. Wayang golek santri merupakan kelompok kesenian yang dipimpin dan dimiliki Ki Enthus. Wayang golek santri berdurasi sekitar 3 jam. Pada kesempatan itu Kepala SMAN 2 Brebes, Sadimin, menyebutkan wayang ialah media yang sangat baik untuk penanaman karakter siswa. “Mengingat anak-anak muda di Indonesia sudah sangat krisis. Berani kepada guru, tidak punya sopan santun kepada guru,” ujar Sadimin. (Supardji Rasban/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya