Kemenag Minta Abu Tour Tepati Janji

DI tengah kasus hukum yang membelit mereka, biro perjalanan haji dan umrah Abu Tour berjanji tetap memberangkatkan 1.660 jemaah di Palembang. Seharusnya ribuan jemaah itu berangkat pada Januari 2018. “Tidak semua jemaah Palembang berangkat semua karena digabung dengan kota lain, seperti Medan. Berangkatnya secara bertahap,” kata staf Abu Corp, Andi Akbar Asban, dalam pertemuan dengan pihak Kantor Wilayah Kemenag Sumsel di Palembang, Senin (5/2). Andi mengatakan, pihaknya akan merilis memo atau pemberitahuan kepada seluruh jemaah terkait dengan jadwal keberangkatan, Kamis (8/2). Jemaah telah membayar biaya umrah Rp15 juta per orang kepada Abu Tour.

Ia menyebutkan, tertundanya keberangkatan jemaah disebabkan kendala biaya perjalanan. Paket umrah yang ditawarkan belum termasuk pajak 5% yang baru dikenakan Arab Saudi. Kepala Kanwil Kemenag Sumsel, Al Fajri Zabidi, meminta Abu Tour menepati janji. “Kalau tidak ada solusi, kami bisa usulkan ke Jakarta untuk dicabut izinnya,” katanya. Uang yang dapat dihimpun Abu Tours mencapai Rp165 miliar dari 7.523 jemaah umrah dari Palembang. Polisi mengaku akan melanjutkan proses hukum kalau Abu Tour tidak menepati janji untuk memberangkatkan jemaah. Kementerian Agama menjanjikan audit investigasi kasus Abu Tour tuntas pada bulan ini.

Korban lain yang tertipu ialah jemaah umrah PT Solusi Balad Lumampah (SBL). Polres Tasikmalaya telah membuka posko bagi korban penipuan umrah SBL sejak pekan lalu. “Kami masih menunggu laporan masyarakat,” kata Kepala Bagian Ops Polres Tasikmalaya Kota Komisaris Gandi Jukardi. PT SBL diduga telah melakukan penipuan terhadap sekitar 12 ribu jemaah dengan kerugian Rp300 miliar. Hingga saat ini polisi telah menyita uang tunai Rp1,6 miliar, 9 mobil mewah, 4 sepeda motor berbagai jenis, dan 4 aset berupa rumah. (DW/AD/N-4)