Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Demi Tol, Menteri Basuki Temui Warga

Yose Hendra [email protected]
05/2/2018 03:33
Demi Tol, Menteri Basuki Temui Warga
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

PEMERINTAH bersiap membangun Tol Padang-Pekanbaru. Demi melancarkan megaproyek itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono dengan ditemani Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno lengkap dengan jajarannya sowan ke wali jorong, wali nagari, dan tokoh masyarakat di Kecamat­an Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (4/2). “Tidak ada niat pemerintah untuk menipu atau merugikan masyarakat dalam proses pembebasan lahan pembangunan tol. Yakinlah, pemerintah sedang berusaha memajukan pembangunan daerah kita untuk kesejahtera­an masyarakat,” ungkap Irwan yang menjadi juru bicara rombongan.

Panjang Tol Padang-Pekanbaru mencapai 254,8 kilometer. Pemerintah menyiapkan anggaran Rp78,09 triliun. “Tol ini merupakan upaya pemerintah memajukan mempercepat pembangunan daerah, mengurai kemacetan Padang-Bukittinggi, serta meningkatkan perekonomian masyarakat Sumatra Barat,” tambah Irwan. Karena itu, lanjut dia, pembayaran ganti rugi lahan akan disegerakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Dengan tuntasnya tol yang menjadi bagian dari Tol Trans-Sumatra itu, akan tercipta transportasi yang baik dan cepat sehingga mampu meningkatkan arus perekonomian daerah.

“Kami berharap potensi daerah dapat dikembangkan lebih baik lagi di masa-masa mendatang. Kami sangat mengapresiasi masyarakat yang telah mendukung dan memudahkan penyelenggaraan proyek ini,” tandasnya. Tol Padang-Pekanbaru akan dibangun dalam tiga tahap. Tahap I Padang-Sicincim dengan panjang 28 km, tahap II Sicincin-Bangkinang 148 kilometer, dan Bangkinang-Pekanbaru sejauh 38 kilometer. Pembangunan ditargetkan tuntas dalam waktu lima tahun, mulai 2018 hingga 2023.

Revitalisasi pelabuhan
Di Pasuruan, Jawa Timur, pemerintah kota ngotot untuk menyulap pelabuhan tua di wilayah mereka menjadi pelabuhan niaga. Di zaman penjajahan Belanda, pelabuhan itu berperan vital untuk perdagangan. Namun, saat ini, lokasi tersebut menjadi pelabuhan nelayan, tanpa aktivitas perdagangan komoditas. “Kami sudah menemui pihak syahbandar serta jajar­an direksi Pelindo III untuk membangun Pelabuhan Kota Pasuruan. Hasil pertemuan Pelindo hanya menargetkan untuk melakukan penataan. Tapi kami berkeras untuk menjadikan Pelabuhan Kota Pasuruan sebagai pelabuhan niaga,” tegas Wali Kota Pasuruan Setiyono.

Selain riwayatnya, dia yakin pelabuhan tua itu masih memiliki potensi untuk menjadi pelabuhan niaga. Apalagi, posisi pelabuhan berada tidak jauh dari sejumlah industri di Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto. “Sejumlah perusahaan besar di Pasuruan dan Mojoker­to, sudah kami mintai pendapat. Mereka sepakat mendukung,” lanjut Setiyono. Para pengusaha sepakat jika Pasuruan memiliki pelabuhan niaga, biaya produksi, terutama transportasi menjadi lebih ringan. “Karena itu, sekarang ini, kami tengah mengkaji dan membuat perencanaan detailnya,” tandas Setiyono.

Sementara itu, untuk pemeliharaan jalan sepanjang 900 kilometer di Bangka Belitung, dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat menganggarkan dana Rp46 miliar. “Dibanding 2017, dana itu menurun. Namun, kami akan memanfaatkannya semaksimal mungkin,” ujar Kepala Dinas PU-Pera Noviar Ishak. (AB/RF/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya