Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PASANGAN suami istri Samiran, 54, dan Salamah, 43, warga Desa Bayu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meninggal setelah longsoran tebing menimpa rumah mereka. “Saat kejadian bencana tersebut, ada tiga orang yang berada di dalam rumah, yakni Samiran, istrinya, dan anaknya, Azizah, 6. Namun, anaknya selamat dan mengalami luka memar saja,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Fajar Suasana di Banyuwangi, Minggu (4/2). Menurutnya, hujan deras yang mengguyur wilayah setempat pada Sabtu (3/2) menyebabkan tebing di belakang rumah korban longsor dan mengenai fondasi rumah.
“Longsor terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dan proses evakuasi awal dilakukan oleh warga setempat. Setelah bisa dievakuasi, pasangan suami istri tersebut sudah meninggal dunia dan anaknya mengalami trauma,” tuturnya. Sekitar 80 rumah warga Desa Welahar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), pada Sabtu (3/2) malam rusak akibat diterjang angin kencang. “Total ada 80 rumah rusak kebanyakan genting atap pecah. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” ujar Danramil Larangan Kapten Dipo Yatno, kemarin.
Gempa bumi berkekuatan 4,8 pada skala Richter (SR) mengguncang wilayah Padang dan Pariaman, Sumatra Barat, kemarin. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi terjadi pada pukul 06.23 WIB.
“Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di daerah Padang, Pariaman, Padangpariaman, Agam, dan Painan dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau (II-III MMI), PadangPanjang I SIG-BMKG atau (I-II MMI),” jelas Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang Rahmat Triyono. Dia menambahkan, belum terjadi gempa bumi susulan. “Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai diimbau tidak terpancing isu. Gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” tukasnya.
Jembatan putus
Jembatan gantung penghubung Desa Pusakasari dengan Desa Karyamukti di Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ambruk saat dilintasi warga, Sabtu malam. Akibatnya, 12 orang terluka karena terjatuh dari atas jembatan ke dasar Sungai Cisokan setinggi hampir 10 meter. Satu orang di antaranya dalam kondisi kritis. Peristiwa nahas yang dialami warga Kampung Sikluk RT 03/01 Desa Karyamukti itu bermula saat mereka secara beriringan menyeberangi jembatan yang baru selesai dibangun Pemkab Cianjur sekitar tiga pekan lalu seusai mengantar kerabat berobat.
Sebelum tiba di tempat yang dituju, tali (sling) penguat jembatan terputus. Akibatnya, belasan warga yang sedang menempuh perjalanan di jembatan itu terjatuh hingga ke dasar sungai. “Para korban baru mengantar kerabat mereka berobat. Pulangnya melalui jembatan itu karena lebih dekat. Mereka dijemput menggunakan motor. Saat berada di tengah, jembatan putus. Ada juga korban yang sudah mau ikut terjatuh karena motor yang ditumpangi juga jatuh,” terang Sekretaris Desa Karyamukti, Suryadi. Suryadi menyebut terdapat 12 orang yang terluka. Sebanyak empat orang luka berat, satu orang kritis, dan lainnya luka ringan. (JI/YH/BB/PO/RF/Ant/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved