Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat siaga dan menghindari radius zona bahaya 6 kilometer dari puncak Gunung Agung saat terjadinya super blue blood moon atau supermoon, Rabu (31/1) besok.
Sebab, saat terjadi gerhana, perut Gunung Agung yang dipenuhi magma akan bergejolak karena daya gravitasi antara bumi dan bulan. Dikhawatirkan terjadi letusan.
"Itu yang ditakutkan, siapa tahu ada pengaruhnya karena bumi akan terjadi tarik menarik, ini akan pengaruhi letusan," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, I Gede Suantika, kepada Medcom.id, Selasa (30/1).
Suantika mengatakan, jarak antara bulan dan bumi sangat dekat saat gerhana bulan total. Suantika mengatakan hal itu akan mempengaruhi gunung api yang tengah aktif.
"Gerhana bulan terjadi di bulan purnama antara permukaan bumi lebih besar daya tariknya, bisa memicu letusan saat dapur magma penuh, terutama yang sedang aktif gunungnya," tambahnya.
Ia mengimbau, masyarakat agar tak beraktivitas di zona merah yang telah direkomendasikan PVMBG, yakni radius 6 kilometer dan 8 kilometer sektoral dari puncak Gunung Agung.
"Kita khawatir terjadi sesuatu nanti," ujarnya. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved