Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Punahnya Ayam Black Sumatra di Negeri Sendiri

Nurul Hidayah/N-3
19/12/2017 02:15
Punahnya Ayam Black Sumatra di Negeri Sendiri
(MI/Nurul Hidayah)

AYAM-AYAM kecil berwarna abu-abu dan ada juga yang hitam memenuhi kandang-kandang yang dijejer di Alun-Alun Ranggajati, Cirebon, Minggu (17/12).

Pada hari itu diadakan kontes nasional ayam pelung.

Jika dibandingkan dengan ayam hias lainnya, ayam-ayam kecil berwarna abu-abu kehitaman tersebut tidaklah terlalu menarik.

Mustofa Kamal, Ketua Komunitas Unggas Nasional yang ditemui di acara kontes nasional tersebut menjelaskan, ayam-ayam berwarna abu-abu itu baru berusia dua bulan.

"Warnanya masih seperti itu. Warnanya akan berubah bila usia ayam sudah di atas empat bulan. Warnanya menjadi hitam," kata Mustofa Kamal sambil memperlihatkan dua ayam berbulu hitam legam di dalam kandang.

Ia kemudian mengungkapkan bahwa ayam hitam legam ini menarik perhatian oleh orang-orang Belanda saat menjajah Indonesia.

Tepatnya pada 1888, ayam-ayam hitam ini dieksploitasi besar-besaran dan dibawa ke Belanda.

"Ayam ini sebenarnya ayam endemik Sumatra. Namanya black sumatra. Eksploitasi besar-besaran ini akhirnya membuat ayam black sumatra ini punah di negeri aslinya sendiri," ujar Mustofa.

Dari penelusuran ayam black sumatra memang aslinya dari Pulau Sumatra.

Sayangnya, ayam tersebut sudah diakui Belanda sebagai ayam asli negeri mereka.

Para pencinta ayam hias pun prihatin dengan punahnya ayam black sumatra ini.

Mereka akhirnya mengembangbiakkan sendiri ayam jenis ini di dalam negeri.

"Saat itu harga sepasang ayam black sumatra impor Rp15 juta," ungkap Mustofa.

Sekarang ini sudah banyak peternak mengembangbiakkan ayam black sumatra ini.

Di Yogyakarta, ada sekitar lima orang yang mengembangkan ayam jenis ini, sedangkan di Jakarta baru satu orang.

Untuk ayam black sumatra large, bentuk fisiknya menurut Kamal lebih besar dari ayam lainnya.

"Terlihat gagah," kata Kamal.

Bulunya hitam legam.

Bulu bagian belakang panjang menjurai.

Kemungkinan penampakan fisik ayam tersebut yang membuat pemerintah kolonial Belanda tertarik dan mengeksploitasi ayam black sumatra ke negeri mereka.

Saat ini ayam black sumatra memiliki tiga jenis yang merupakan hasil persilangan dengan ayam jenis lainnya, yaitu white sumatra, splash sumatra, dan blue sumatra.

Selain ayam black sumatra, ayam asli Indonesia lainnya yang kini terancam punah, yaitu ayam kokok balenggek.

Ayam ini menurut Kamal mirip ayam ketawa endemik sulawesi.

Suara ayam ini lebih merdu jika dibandingkan dengan lainnya.

Pada bagian lain, Ketua penyelenggaraan Kontes Nasional Ayam Pelung, Risto Samodra, menjelaskan kontes untuk melestarikan ayam-ayam asli Indonesia.

"Juga untuk menghibur kita semua agar stres hilang," kata Risto.

Selain kontes ayam, juga digelar pameran ayam hias. Para pengunjung bisa melihat beragam ayam hias asli Indonesia.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya