Pasokan Kebutuhan Pokok Terkendali

Tesa Oktiana Surbakti [email protected]
17/12/2017 07:35
Pasokan Kebutuhan Pokok Terkendali
(ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

PEMERINTAH memastikan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok menjelang Natal dan tahun baru dalam kondisi ter­kendali. Terkendalinya harga turut dipengaruhi permintaan masyarakat yang tidak terjadi serentak, tapi hanya di sebagian daerah dengan warga mayoritas merayakan Natal. “Dari pemantauan Kementerian Perdagangan per 15 Desember 2017, harga kebutuhan pokok jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya relatif stabil dan pasokan aman terkendali. Berdasarkan pengalaman empiris, kenaikan permintaan biasanya hanya di sebagian wilayah,” ungkap Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti ketika dihubungi Media Indonesia, Sabtu (16/12).
Kementerian Perdagangan, kata dia, telah melakukan langkah antisipatif untuk menghadapi momentum Natal dan tahun baru, di antaranya meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dan daerah khususnya yang merayakan Natal. Sejumlah instansi terkait itu mencakup pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, satgas pangan daerah, Bulog Divisi Regional Daerah, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan pelaku usaha daerah, seperti distributor dan ritel. “Koordinasi di daerah tidak hanya rapat. Pantauan langsung ke lapangan mulai pasar rakyat, ritel modern, hingga gudang juga dilakukan.”

Sejauh ini rapat koordinasi sudah digelar di Kalimantan Barat, Papua, Maluku, Papua Barat, Sulawesi Utara, NTT, Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Hasil secara keseluruhan menunjukkan pasokan kebutuhan bahan pokok di daerah cukup baik. Bahkan, rata-rata ketahanan stok mampu memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan. Dari aspek regulasi, pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras, gula, mi­nyak goreng kemasan sederhana, dan daging beku.
“Pengaturan HET bertujuan menjaga lonjakan harga kebutuhan pokok. Kami juga mengeluarkan kebijakan pendaftaran pelaku usaha distribusi barang kebutuhan pokok untuk meng­antisipasi aksi spekulasi atau penimbunan,” tutup Tjahya.

Percepat stok
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Ninuk Rahayuningrum menambahkan Kementerian Perdagangan mengimbau pemerintah daerah serta pelaku usaha atau distributor untuk mempercepat pe­nyetokan guna mengantisipasi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi. “Cuaca buruk ini berpotensi menghambat distribusi melalui transportasi laut, terutama bagi daerah yang sangat bergantung terhadap pasokan dari Pulau Jawa. Beberapa daerah yang diketahui untuk melakukan penyetokan awal ialah Bangka Belitung, Ambon, dan Papua.”

Namun, ia tidak menampik terdapat komoditas yang mengalami sedikit kenaikan akibat cuaca, yakni telur dan ayam. Di Yogyakarta, misalnya, harga telur ayam broiler naik dari Rp21.600 menjadi Rp23.700 per kg, dan daging ayam potong naik dari Rp29.800 menjadi Rp31.400 per kg. “Curah hujan tinggi membuat ayam peternak harus beradaptasi sehingga memengaruhi produksi. Namun, nanti mendekati Natal dan tahun baru, harga telur dan ayam kembali stabil,” pungkas Ninuk.

Senada dengan itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi memastikan pasokan kebutuhan bahan pokok sampai akhir tahun berstatus aman dan terkendali. “Kami terus melakukan pengawasan ketersediaan, distribusi, dan harga di berbagai wilayah sebagai bentuk antisipasi,” pungkasnya. (AU/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya