Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

BPJS-TK Kejar 500 Ribu Peserta Baru

(BN/N-2)
29/11/2017 04:45
BPJS-TK Kejar 500 Ribu Peserta Baru
(ANTARA FOTO/Rahmad)

DALAM tempo satu bulan, Badan Penyelenggara Jamin­an Sosial Ketenagakerjaan harus menambah 500 ribu kepesertaan baru. Upaya itu dikejar untuk memenuhi target kepesertaan hingga ak­hir 2017 sebanyak 25,2 juta orang. Di depan ribuan mahasis-wa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Direktur Utama BPJS Ketenaga-kerjaan Agus Susanto mengaku optimistis bisa mereali-sasikan target itu. “Saat ini kepesertaan BPJS-TK sudah mencapai 24,7 juta orang,” tambahnya, Senin (27/11). Saat memberikan kuliah 40 Menit Mengajar itu, ia mengatakan sebenarnya kepesertaan BPJS-TK sudah mencapai 43 juta orang. Namun, banyak yang tidak aktif lantaran sudah berhenti beker­ja, pensiun, dan menjadi korban kecelakaan kerja.

Agar bisa mencapai target kepesertaan tahun ini, ia menggencarkan program Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai). “Kita menggerakkan dan memberdayakan Perisai agar mereka yang tidak aktif, menjadi aktif lagi,” ujarnya. Melalui program Perisai yang berbasis aplikasi, lanjutnya, BPJS-TK menjawab tantangan dalam memperluas kepesertaan BPJS sesuai amanat pemerintah agar seluruh pekerja mendapatkan jaminan sosial ketenaga-kerjaan. Ia mengakui, tantangan bagi lembaganya ialah kondisi geografis Indonesia yang sangat luas. Total tenaga ker-ja yang harus dikover mencapai 128 juta orang.

“Latar belakang sosial budaya mereka juga beragam. Untuk itu, kami harus melakukan sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak,” tandasnya. Di tempat yang sama, De-puti Direktur Hubungan Masyarakat dan Antarlembaga BPJS-TK, Irvansyah Uthobanja, engungkapkan pihaknya mengevaluasi prog­ram fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) karena sejak diluncurkan baru tereali­sasi 500 unit dari target 1.000 unit. Penyebabnya, pekerja terkendala persyaratan kredit perbankan, dan banyak yang tidak mengetahui prog­ram itu.

“Perumahan pekerja belum maksimal, baru 500 rumah secara nasional. Kredit kepemilikan rumah murah ini bukan kami yang menyalurkan, tapi bekerja sama dengan perbankan,” ujarnya. Ia menjelaskan, prog-ram KPR yang digulirkan lembaga­nya bekerja sama dengan BTN. Setelah pekerja mengajukan program ini, umumnya mengalami kendala pada persyaratan dan dinilai tidak bankable.

Karenanya, program ini akan dievaluasi agar kedepannya bisa mencapai target. Agar lebih memudahkan peserta, pihaknya menggencarkan sosialisasi dan menggandeng BNI. Di sisi lain, terkait dengan diundangnya para eksekutif perusahaan ke kampus, Rek­tor Universitas Brawijaya Mohammad Bisri menyata-kan hal itu sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kompetensi mahasiswa. “Kami membidik peringkat 500 universitas terbaik dunia.” (BN/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya