Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
DALAM tempo satu bulan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan harus menambah 500 ribu kepesertaan baru. Upaya itu dikejar untuk memenuhi target kepesertaan hingga akhir 2017 sebanyak 25,2 juta orang. Di depan ribuan mahasis-wa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Direktur Utama BPJS Ketenaga-kerjaan Agus Susanto mengaku optimistis bisa mereali-sasikan target itu. “Saat ini kepesertaan BPJS-TK sudah mencapai 24,7 juta orang,” tambahnya, Senin (27/11). Saat memberikan kuliah 40 Menit Mengajar itu, ia mengatakan sebenarnya kepesertaan BPJS-TK sudah mencapai 43 juta orang. Namun, banyak yang tidak aktif lantaran sudah berhenti bekerja, pensiun, dan menjadi korban kecelakaan kerja.
Agar bisa mencapai target kepesertaan tahun ini, ia menggencarkan program Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai). “Kita menggerakkan dan memberdayakan Perisai agar mereka yang tidak aktif, menjadi aktif lagi,” ujarnya. Melalui program Perisai yang berbasis aplikasi, lanjutnya, BPJS-TK menjawab tantangan dalam memperluas kepesertaan BPJS sesuai amanat pemerintah agar seluruh pekerja mendapatkan jaminan sosial ketenaga-kerjaan. Ia mengakui, tantangan bagi lembaganya ialah kondisi geografis Indonesia yang sangat luas. Total tenaga ker-ja yang harus dikover mencapai 128 juta orang.
“Latar belakang sosial budaya mereka juga beragam. Untuk itu, kami harus melakukan sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak,” tandasnya. Di tempat yang sama, De-puti Direktur Hubungan Masyarakat dan Antarlembaga BPJS-TK, Irvansyah Uthobanja, engungkapkan pihaknya mengevaluasi program fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) karena sejak diluncurkan baru terealisasi 500 unit dari target 1.000 unit. Penyebabnya, pekerja terkendala persyaratan kredit perbankan, dan banyak yang tidak mengetahui program itu.
“Perumahan pekerja belum maksimal, baru 500 rumah secara nasional. Kredit kepemilikan rumah murah ini bukan kami yang menyalurkan, tapi bekerja sama dengan perbankan,” ujarnya. Ia menjelaskan, prog-ram KPR yang digulirkan lembaganya bekerja sama dengan BTN. Setelah pekerja mengajukan program ini, umumnya mengalami kendala pada persyaratan dan dinilai tidak bankable.
Karenanya, program ini akan dievaluasi agar kedepannya bisa mencapai target. Agar lebih memudahkan peserta, pihaknya menggencarkan sosialisasi dan menggandeng BNI. Di sisi lain, terkait dengan diundangnya para eksekutif perusahaan ke kampus, Rektor Universitas Brawijaya Mohammad Bisri menyata-kan hal itu sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kompetensi mahasiswa. “Kami membidik peringkat 500 universitas terbaik dunia.” (BN/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved