Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
BAHAN baku plastik yang dibuat untuk melapisi blangko kartu tanda penduduk elektronik (KTP-E) ternyata bernilai tak lebih dari seribu rupiah, tepatnya Rp628,71.
Hal tersebut terungkap dalam pemeriksaan dosen Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung (ITB), Mikrajuddin Abdullah, dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin.
Mikrajuddin dihadirkan sebagai saksi dari terdakwa kasus korupsi KTP-E, Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Dalam kesaksiannya, Mikrajuddin mengungkapkan penelitiannya selama satu bulan setengah terhadap bahan baku plastik yang digunakan dalam KTP-E.
"Untuk plastiknya (seharga) Rp628,71 untuk satu blangko," ujar Mikrajuddin.
Kesimpulan itu diperolehnya berdasarkan proses yang tidak pendek.
Ia mengaku sempat mengalami kesulitan dalam menentukan material spesifik yang digunakan untuk menjadi pelapis terluar dari blangko KTP-E tersebut untuk kemudian menaksir harganya.
"Kami ketahui plastiknya jenis apa, jumlahnya berapa, dan untuk beli dalam jumlah besar berapa harganya. Itu alur pemikiran kami. Yang paling sulit menentukan jenis materialnya. Karena beda material, beda harga," ujarnya.
Setelah diteliti lebih lanjut, Mikrajuddin menyimpulkan bawa material plastik itu berjenis Polyethylene terephthalate (PET) atau Polyethylene terephthalate glycol (PETG).
Jenis plastik ini, imbuhnya, mirip dengan bahan baku plastik dalam pembuatan galon air minum atau botol minuman air kemasan.
Selain itu, Mikrajuddin juga menyebut bahwa blangko KTP-E terdiri dari 7 lapis plastik.
"Kami lakukan penelitian ketebalan pakai mikroskop, memang cukup rumit. Kesimpulan kita jumlah lapisan itu ada 7 lapis. Ternyata KTP-E ada 7 lapis plastik permukaan atas sama bawah," tambahnya.
Meskipun demikian, ia mengaku tidak menemukan kejanggalan dalam penggunaan bahan baku plastik KTP-E tersebut.
Pasalnya, bahan baku itu juga kerap digunakan dalam pembuatan smart card.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved