Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Masa Tanggap Darurat Banjir Lombok Timur hingga 24 November

Yusuf Riaman
20/11/2017 19:18
Masa Tanggap Darurat Banjir Lombok Timur hingga 24 November
(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

TIM dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (20/11), terjun ke lokasi bencana banjir bandang yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (18/11) lalu.

"Sore ini tim dari BNPB datang untuk memberikan assesmen dan bantuan, dana bagi para korban banjir di Lombok Timur,"€ kata Agung, Kasi Kedaruratan BPBD NTB, kepada Media Indonesia, Senin (20/11).

Menurut Agung, penanggulangan banjir Lombok Timur hingga saat ini masih terus dilakukan seperti membersihkan material dampak banjir yang ada di rumah penduduk. Material dampak banjir tersebut, lanjut dia, sudah dibersihkan hingga kondisinya mencapai 70% dari sebelum banjir menerjang.

Ditambahkan Agung, Pemkab Lombok Timur telah menetapkan masa tanggap darurat dari 18 hingga 24 November mendatang. Selama masa tanggap darurat, pihaknya telah mendirikan dapur umum dari Dinas Sosial, sedangkan pada hari kedua pascabanjir masyarakat dibagikan nasi bungkus.

"Hingga saat ini, masih ada sebagian warga yang mengungsi di Kantor Kecamatan, madrasah, maupun di rumah keluarganya," Agung.

Sebagaimana diberitakan, pada Sabtu lalu banjir bandang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Lombok Timur akibat menguapnya dua buah embung di bagian bawah dari Bendungan Pandandure serta drainase yang buruk.

Aklibat banjir tersebut, 15 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur dilanda banjir. Sebanyak 367 rumah dilaporkan rusak meliputi 125 rumah rusak berat, 223 rumah rusak sedang, 19 rumah rusak ringan, 14 jembatan rusak, dan 1 masjid rusak.

Selain itu, banjir juga menyebabkan 643 kepala keluarga (KK) atau lebih dari 2.280 jiwa terdampak langsung dari banjir bandang. Dua korban meninggal dunia ialah Wasila Cantika, 9, akibat tertimpa bangunan roboh dan Rozi Gozali, 16, akibat hanyut terbawa banjir. Kedua korban meninggal telah ditemukan oleh petugas SAR.

"Meninggal hanya dua orang laki dan perempuan," kata Agung.

Banjir melanda 4 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur meliputi Kecamatan Keruak, Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Sakra, dan Kecamatan Sakra Barat. Adapun daerah yang paling parah mengalami banjir ialah Kecamatan Keruak yang meliputi 10 desa yaitu Desa Setungkeplingsar, Selebung Ketangge, Ketapang Raya, Ketangge Jeraeng, Batu Putik, Sepit, Senyiur, Mendana Raya, Batu Rampes, dan Bintang Oros.

Dampak banjir bandang di Desa Sepit Kecamatan Keruak mengakibatkan 15 rumah rusak berat, 65 rumah rusak sedang, 15 rumah rusak ringan, dan 4 jembatan rusak. Sedangkan di Desa Senyiur, banjir bandang merusak 47 rumah rusak berat, 25 rumah rusak sedang, dan 2 jembatan rusak.

Selain di Lombok Timur banjir juga terjadi di puluhan desa di Kecamatan Janapria dan Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah NTB pada hari yang sama sekitar pukul 20.30 WIB.

Hujan deras yang berlangsung sejak Sabtu sore menyebabkan Bendungan Melat di Desa Janapria, Bendungan Seputaran, embung Jongkok di Desa Bekele, Kali Kerepas Desa Bekele, meluap bersamaan sehingga merendam permukiman dan persawahan. Sebanyak 1.141 KK terdampak langsung banjir di Kecamatan Praya Timur.

Sementara itu, PT PLN (Persero) melakukan pemulihan pasokan listrik ke wilayah di Kabupaten Lombok Timur yang diterjang banjir bandang pada Sabtu (18/11) sore. Kejadian tersebut menimbulkan kerusakan pada beberapa infrastruktur kelistrikan. Satu hari pascabanjir bandang, Minggu (19/11), listrik di lokasi terdampak banjir telah menyala kembali.

Kerusakan infrastruktur kelistrikan paling parah terjadi di Desa Sepit, Kecamatan Keruak. Derasnya arus banjir menyebabkan enam gardu distribusi terendam dan tiga Jaringan Tegangan Rendah (JTR) hanyut. Selain itu, sebanyak 24 tiang JTR dan tujuh tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan 425 pelanggan tidak bisa menikmati aliran listrik.

Pascakejadian, PLN langsung menerjunkan lebih dari 50 petugas dari berbagai Rayon yang ada di Pulau Lombok, ditambah Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) ke lokasi banjir. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pengecekan dan perbaikan jaringan.

"Alhamdulillah, listrik mulai normal, tiang yang hanyut telah diganti, begitu juga dengan kabel JTR. Hanya ada beberapa Sambungan Rumah (SR) yang belum terpasang, ini karena rumahnya rusak parah atau hanyut, tentu belum bisa kita pasang kembali," kata Manajer PLN Area Mataram, Chaidar Syaifullah, Senin siang.

Dikatakannya, hingga Minggu malam tiga tiang JTR yang hanyut telah didirikan kembali. Selain itu, sebanyak 24 tiang JTR dan tujuh tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang mengalami kerusakan telah diperbaiki. PLN juga telah mengganti kabel JTR sepanjang 250 meter dan menambah pengaman untuk enam tiang JTM.

Menurut dia, demi keamanan, PLN akan menyiagakan beberapa petugas di lokasi rawan banjir, sehingga ketika banjir terjadi listrik dapat langsung dipadamkan. Selain itu, PLN juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan kepada PLN jika banjir mulai terjadi. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya