Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
RATUSAN nelayan pantura Jawa Tengah kecewa tidak bisa berdialog dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti yang sedianya digelar di Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin (13/11) sore. Para nelayan yang datang dari berbagai daerah ter-utama kawasan pantura Jawa Tengah seperti Tegal, Brebes, Pati, dan Rembang berkumpul di Pelabuhan Perikanan Kota Tegal, dan sudah menunggu kedatangan Susi sejak pagi. Kedatangan mereka hanya ingin berdialog dengan Menteri Susi soal peraturan pelarangan menggunakan alat tangkap ikan jaring cantrang yang akan diberlakukan akhir Desember tahun ini.
Ketua Aliansi Nelayan Indonesia (ANI) Riono kepada wartawan mengatakan para nelayan sangat berharap bisa berdialog langsung dengan Menteri Susi terkait dengan peraturan larangan penggunaan cantrang. “Kami berharap bisa berdialog langsung dengan Ibu Susi. Namun, sampai sore hari belum juga datang. Kami tidak tahu mengapa Bu Susi tidak jadi datang,” kata Riono, kemarin sore. Meski gagal bertemu dengan Susi, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan internal kepenguran ANI untuk mencari solusi terbaik.
“Kami nelayan juga ingin win-win solution. Mencari jalan terbaiknya bagaimana. Kalaupun tetap ada pelarang-an penggunaan jaring cantrang, pemberlakuannya diatur, tidak dengan serta-merta,” ucap Riono.
Kehadiran para nelayan di Pelabuhan Perikanan Kota Tegal setelah adanya kabar Menteri Susi akan berdialog dengan nelayan di Kota Tegal. Ratusan nelayan pun bergerak menuju Tegal untuk bertemu langsung dengan Menteri Susi sejak pagi hingga sekitar pukul 16.00 WIB. Kapolresta Tegal AKB Semmy Ronny Thabaa mengatakan Menteri Susi batal datang sore hari, tetapi pada malam harinya. “Ibu Susi akan datang untuk menyaksikan pergelaran wayang kulit di depan Kantor KUD Karya Mina,” kata Semmy. Malam itu pergelaran wayang kulit membawakan lakon Pandawa Layar dengan dalang kondang Ki Enthus Susmono yang juga Bupati Tegal.
Sebelum pergelaran Susi tiba di lokasi. Kepada para nelayan dia menyatakan soal cantrang, kebijakan itu bukan pelarangan. “Itu aturan supaya nelayan dapat menjala ikan-ikan besar yang harganya mahal.” Susi mengaku prihatin dia menjadi korban kemarahan nelayan. “Saya ingin bekerja dan bisa berkontribusi buat bangsa, terutama nelayan.”
Kawat berduri
Kehadiran para nelayan di Pelabuhan Perikanan Tegal dijaga ketat petugas kepolisian. Pagar kawat berduri dipasang di sekitar lokasi pelabuhan. Polisi juga sempat mencegat bus yang membawa rombongan nelayan memasuki Kota Tegal. Dua bus berisi 80 orang seluruhnya nelayan berasal dari Rembang. Mereka menuju ke Tegal khusus untuk berdialog dengan menteri. Namun, sebelum masuk ke Kota Tegal, polisi sudah menghadangnya. “Dari dialog dengan polisi, hanya beberapa orang sebagai perwakilan boleh masuk ke Kota Tegal dan bertemu Bu Susi. Lainnya disuruh pulang ke Rembang,” kata Murtado, nelayan asal Rembang.
Para perwakilan yang boleh masuk Kota Tegal melakukan orasi di sekitar pelabuhan perikanan. Hadi Santoso, nelayan asal Tegal, dalam orasinya mengatakan apabila peraturan menteri soal alat tangkap cantrang dilarang, perajin tali, pekerja ikan filet, dan buruh juga akan meng-anggur. Ia pun meminta permen itu dikaji lagi. (AS/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved