Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
POSISI Ridwan Kamil, saat ini, ibarat mojang geulis. Setelah mendapat dukungan dari empat partai, yakni NasDem, PKB, PPP, dan Golkar, siapa pendamping Wali Kota Bandung itu mulai jadi rebutan. PPP mengusulkan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, dan Golkar membawa nama Daniel Muttaqien. Calon yang terakhir itu merupakan anak Irianto MS Syafiuddin alias Yance, mantan Bupati Indramayu. Tanpa menyebutkan nama, Ketua Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa mengatakan calon wakil Emil harus seseorang yang bisa melengkapi. Selain memiliki kapabilitas, popularitas, dan elektabilitas, yang tidak kalah penting, calon itu harus sosok religius.
“Itu sesuai dengan karakteristik Jawa Barat, yang masyarakatnya sangat religius,” paparnya Saan. Sementara itu, pengamat politik dan pemerintah dari Universitas Padjadjaran, Muradi meminta Emil mempertimbangkan tiga kriteria bagi wakilnya. Sang calon harus bisa menutupi kelemahan popularitas dan elektabilitas Emil, jaringan yang kuat melalui partai, dan mampu menopang kinerja Emil. Saat didesak, siapa yang memenuhi kriteria itu, Uu atau Daniel, Muradi menyatakan Uu lebih kuat. Selain bisa mendongkrak popularitas dan elektabilitas di Priangan Timur, Uu juga sudah punya jaringan yang kuat. “Kalau Daniel, saya enggak yakin. Dia figur baru, belum bisa membangun,” lanjut Muradi.
Dari sisi partai, PPP sudah bulat mendukung Uu, sedangkan Golkar justru bermasalah, karena tidak diusungnya Ketua Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi oleh partainya sendiri. “Ada kekecewaan dari kader Golkar,” tandasnya. Tidak diusungnya Dedi Mulyadi juga telah mengecewakan kader Golkar di tingkat akar rumput. “Seluruh kader mendorong Dedi Mulyadi jadi calon gubernur. Keputusan Sekjen DPP Golkar Idrus Marham sangat mengecewakan,” ungkap Yayan Heryana, kader Golkar Kabupaten Bandung.
Dukung Khofifah
Di Surabaya, Ketua NasDem Jawa Timur, Rendra Kresna, meminta seluruh calon kepala daerah yang maju diusung NasDem harus bekerja keras memenangkan calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa. “Ini instruksi dari partai. Calon kepala daerah harus all out memenangkan Khofifah.” Instruksi ini, menurutnya, sebagai penerapan dan tindak lanjut setelah Partai NasDem resmi mencalokan Khofifah sebagai calon gubernur. Jadi, selain berkampanye untuk pencalonan sendiri, para calon bupati dan wali kota juga diminta mengampanyekan Khofifah.
“Sinergisitas gerak antara kandidat di kabupaten/kota dengan calon partai di pemilihan gubernur harus dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal,” lanjut Rendra. Di provinsi ini, NasDem sudah mengusung calon untuk Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Sampang. “Nantinya, tugas untuk memenangkan Bu Khofifah juga akan dibantu para calon kepala daerah tersebut,” tandas Rendra. Di sisi lain, Komisi Pemilihan Umum Daerah juga bergerak untuk menyiapkan perangkat pilkada. “Dari 627 kecamatan di Jawa Barat, KPUD sudah membentuk 27 petugas pemilihan kecamatan. Kami akan terus bekerja keras membentuk PPK di banyak wilayah,” kata anggota KPU Jawa Barat Endun Abdul Haq, di Cirebon. (RZ/FL/UL/RF/BB/AD/DG/TS/AU/AT/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved