Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kerugian Kebakaran Pasar Atas Rp1,5 T

(BN/N-5)
31/10/2017 03:00
Kerugian Kebakaran Pasar Atas Rp1,5 T
(ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

SEKITAR 800 kios pedagang di pusat pertokoan Pasar Atas Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar), habis terbakar dalam peristiwa kebakaran yang terjadi Senin (30/10) pagi. Kios yang terbakar itu terdiri dari kios pedagang kain, sepatu, konveksi, dan lainnya.
"Data ini berdasarkan penghitungan sementara petugas di lapangan, dan juga jumlah kios yang ada di gedung yang terbakar," ujar Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, di Bukittinggi, Senin (30/10. Terkait musibah tersebut, Ramlan mengimbau agar para pedagang bersabar.

Dalam waktu dekat pemerintah segera menyediakan lokasi penampungan untuk tempat berdagang sementara. "Nanti kami rapat dulu dengan semua perangkat daerah untuk mencari solusi," kata dia. Pusat pertokoan Pasar Atas yang terbakar saat ini sedang dalam ma-sa perbaikan pada bagian depan. Akibat kebakaran tersebut, Ramlan mengatakan perbaikan tidak akan dilanjutkan karena melihat kondisi secara keseluruhan, gedung pertokoan memang tidak bisa digunakan lagi. "Pasar ini kan bangunan lama. Pernah terjadi beberapa kali kebakaran pula sebelumnya, lalu sempat terdampak gempa bumi. Memang perbaikan menyeluruh diperlukan," ujar dia.

Kapolresta Bukittinggi AKB Arly Jember menaksir kebakaran menyebabkan kerugian sekitar Rp1,5 triliun. Dugaan sementara kronologis kebakaran, ujar dia, akibat ledakan trafo listrik di Blok C pada pukul 5.30 WIB.

Dibakar warga
Terpisah, perkebunan karet milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di Kebun Pancursari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dijarah dan dibakar warga. Akibat kejadian itu sekitar 16 ribu dari 21 ribu pohon karet mengalami kerusakan. "Kami mengalami kerugian Rp5,7 miliar," tegas Koordinator Manager Kebun PTPN XII, Malang, Budi Karyo-no kepada Media Indonesia, Senin (30/10). Budi menjelaskan kebun karet merupakan investasi selama 25 tahun. Akibat ulah warga yang tidak bertanggung jawab, lanjutnya, investasi seluas 230 hektare pun menjadi berantakan.

Padahal tanaman karet itu sudah berumur 2-3 tahun, sebentar lagi panen. "Kasus itu sudah dilaporkan ke Polres Malang," katanya. Sejauh ini, polisi masih mengusut kasus tersebut. Pihaknya berharap bisa segera tuntas agar perusakan tidak terulang.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya