Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengakui penyerapan pangan oleh Bulog menghadapi kendala harga di lapangan. Pasalnya, antara harga pasar jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP). Meski demikian, Kementan menjamin stok beras aman sampai April mendatang. Penanggung jawab Tim Serapan Gabah dan Beras (Sergab) Kementan wilayah Jawa Tengah, Momon Rusmono mengakui sekarang terjadi disparitas harga antara di pasaran dan HPP. Adapun HPP untuk gabah kering panen (GKP) dibeli Rp3.700 per kg. Adapun harga GKP di pasaran Rp4.800 per kg.
Demikian juga dengan harga gabah kering giling (GKG) di pasaran mencapai Rp5.600 hingga Rp6 ribu per kg. Adapun harga yang dipatok pemerintah ialah Rp5.115 per kg. “Oleh karena itu, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan fleksibilitas HPP khususnya pembelian harga beras. Jika sebelumnya harga beras hanya Rp7.300 per kg, kini harganya telah dinaikkan menjadi Rp8.030 per kg untuk mengejar stok,” kata Momon, Kamis (26/10).
Meski sudah dinaikkan sampai Rp8.030, ternyata harga beras di pasaran masih cukup tinggi karena mencapai Rp9 ribu per kg bahkan lebih. “Karena itulah Tim Sergab turun ke penggilingan-penggilingan agar mau menjual beras ke Bulog di setiap wilayah. Kami minta bantuan agar mereka menjual beras ke Bulog, karena selama ini usaha mereka dibesarkan Bulog,” tambahnya.
HET beras
Dari Yogyakarta, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY terus melakukan pengawasan terhadap penerapan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras medium dan premium di tingkat pedagang maupun distributor. Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY, Yuna Pancawati mengatakan HET diatur dalam Permendag Nomor 57/2017. “Setiap hari kami pantau. Sosialisasi sudah kami lakukan di lima kabupaten/kota terkait HET beras itu,” kata Yuna.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017 tentang HET beras kualitas Medium dan Premium, sejak 1 September lalu ditetapkan berdasarkan zonasi. Untuk HET beras medium di Pulau Jawa ditetapkan Rp9.450 per kg, dan beras premium Rp12.800 per kg. Adapun harga beras premium di pasaran berkisar Rp9.600 per kg, dan Rp9.000 per kg untuk beras medium.
Pada bagian lain, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Sumarjo Gatot Irianto saat kunjungan kerja di Yogyakarta mengatakan November 2017-Februari 2018 akan menjadi puncak musim ta-nam padi. Menurutnya tidak ada yang spesial menghadapi puncak musim tanam. “Setiap hari siaga terus karena setiap hari ada yang tanam dan ada yang panen,” kata Gatot.
Ia menyebut tanam padi setiap hari rata-rata 45 ribu hektare. Namun, pada masa puncak musim tanam November-Februari, tanam padi sekitar 65 ribu sampai 100 ribu hektare sehari. Dengan teknologi citra satelit, lanjut dia, pihaknya bisa langsung memantau. “Sekarang tanam langsung masuk ke laporan lewat citra satelit,” kata dia.
Ia mengaku tidak khawatir dengan produksi padi. Pasalnya, sejak 2016, Indonesia sudah swasembada beras.
Selain padi, pada tahun ini Indonesia sudah swasembada jagung. Pada tahun ini Indonesia sudah tidak impor jagung untuk pakan ternak. Pada 2015 impor jagung 3,5 juta ton, dan pada tahun ini zero. (AU/AT/RF/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved