Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

BP Batam Rangkul Pemkot dan Pemprov

(HK/N-2)
26/10/2017 00:15
BP Batam Rangkul Pemkot dan Pemprov
(FOTO ANTARA/ Wahyu Putro A)

KEPALA Badan Pengusahaan Batam Lukita Dinarsyah Tuwo menargetkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Batam, Ke­pulauan Riau, mencapai 7% dalam dua tahun ke depan. Kondisi sulit perekonomian dunia saat ini sangat meme­ngaruhi perkembangan Batam. “Kami berusaha menerima segala masukan guna menggenjot perekonomian Batam yang sempat mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Ini disebabkan pengaruh dari kondisi perekonomian dunia,” ujar Lukita saat bersilaturahim dengan Gubernur Nurdin Basirun, Wali Kota M Rudi, pejabat, dan tokoh masyarakat di Batam, Rabu (25/10).

Lukita mengungkapkan hal paling mendasar yang akan ia lakukan ialah menyamakan visi dan misi dengan muspida sehingga tidak ada lagi ganjalan soal yang paling berhak membangun Batam. Di masa lalu, terbentuk opini publik bahwa Pemkot dan BP Batam memiliki kewenangan berbeda, padahal itu tidak benar.

“Jadi ini harus dibenahi. Selain masalah komunikasi yang tidak baik, kami akan meluruskan banyak hal,” jelasnya. Senada, Wali Kota Batam Rudi mengaku pemkot akan terbuka dengan seluruh agenda pemerintah untuk memajukan Kota Batam. Perekonomian yang menurun drastis akan diperparah dengan tidak adanya komunikasi di antara lembaga yang berwenang.

“Kami telah duduk bersama dan sepakat memberikan arah bagi pembangunan Batam. Kota ini harus maju dan Batam harus menjadi pelopor kemajuan di Kepulauan Riau,” tandas Rudi. (HK/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya