Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Dedi Mulyadi Ungkap Asal SK Bodong Partai Golkar

(BY/Ant/N-1)
20/10/2017 08:45
Dedi Mulyadi Ungkap Asal SK Bodong Partai Golkar
(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

KETUA DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi dicecar dengan tujuh pertanyaan oleh penyidik Polda Jabar terkait dengan beredarnya surat keputusan (SK) bodong DPP Golkar tentang penetapan calon gubernur. “Saya ditanya sekitar surat itu terima dari mana, jam berapa, di mana. Saya sudah jawab mendapat surat itu pada 21 September,” ucap Dedi seusai pemeriksaan di Kantor Polda Jabar di Bandung, Kamis (19/10). Dedi mengaku mengetahui surat tersebut dari grup perpesanan Whatsapp yang dikirim Sekretaris Golkar Jabar Ade Barkah. “Pak Ade mendapatkannya dari Ketua Golkar Garut, sedangkan Ketua DPD Golkar Garut mendapatkan SK bodong itu dari grup di luar Partai Golkar, atau grup Whatsapp partai lain,” kata dia.

Ia menyangsikan keabsahan surat tersebut, terlebih tidak ada nomor surat, cap, dan tanggal surat. Dalam mekanisme partai, kata Dedi, setiap arahan DPP Golkar pasti ditembuskan ke DPD tingkat provinsi. Setelah itu, dari keputusan itu akan diserahkan DPD tingkat provinsi kepada yang bersangkutan. “Jadi, kalaupun sudah keluar surat, selama belum ada penye­rahan dari DPD provinsi yang bersangkutan, itu belum sah. Jadi sahnya itu bukan dikeluarkannya surat. Sahnya itu ketika diserahkan surat rekomendasi kepada yang bersangkutan oleh DPD provinsi,” katanya.

Secara pribadi, ia mengaku tidak begitu dirugikan terhadap beredarnya surat bodong tersebut. Namun, stigma dikhawatirkan akan mengarah ke partai berlambang beringin tersebut. “Saya enggak rugi apa-apa. Yang rugi itu Golkar seperti penataan organisasinya seperti bukan partai modern. Karena kan dalam sebuah partai mo­dern surat itu enggak boleh dulu keluar sebelum diserahkan kepada yang bersangkut­an,” katanya. Kuasa hukum Dedi Mulyadi, Agus Sihombing, menjelaskan Dedi dimintai keterangan selaku saksi oleh penyidik Polda.

Menurutnya, beredarnya surat bodong tersebut membuat DPD Golkar dirugikan. “Akhirnya apa yang di-share di media sosial jadi berita bohong sehingga mengakibatkan keresahan DPD Golkar,” katanya. Tak hanya membuat gejolak di daerah, menurut dia, Dedi juga menjadi pihak yang dirugikan atas surat bodong itu. (BY/Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya