Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Cegah Kebakaran Hutan, Pendaki Gunung Ciremai Dilarang Buat Api Unggun

Nurul Hidayah
26/9/2017 17:35
Cegah Kebakaran Hutan, Pendaki Gunung Ciremai Dilarang Buat Api Unggun
(ANTARA)

SEBAGAI antisipasi kebakaran hutan, standar operasional prosedur (SOP) pendakian ke Gunung Ciremai dipertegas. Jika terjadi kebakaran hutan, pendaki harus segera turun.

Hal tersebut diungkapkan Humas Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Agus Yudantara, Selasa (26/9).

"Kebakaran hutan yang terjadi beberapa waktu lalu tidak sampai menutup jalur pendakian," kata Yuda.

Hal ini karena kebakaran tidak sampai ke puncak gunung dan hanya di ketinggian 300 hingga 400 di atas permukaan laut (dpl), sehingga jalur pendakian pun tidak ditutup. Hanya saja, lanjut Yuda, pihaknya mempertegas SOP yang sudah ada untuk setiap pendaki.

"SOP pendakian sudah mengakomodasi kewaspadaan masalah penggunaan api di jalur pendakian. Sekarang penekanannya lebih dipertegas," ungkap Yuda.

Di antaranya, para pendaki tersebut dilarang membuat api unggun, membuang puntung rokok sembarangan, serta mengamankan barang-barang yang rentan menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan seperti alat memasak.

Sebelum mendaki tepatnya saat berada di pos pendakian, setiap pendaki diberikan instruksi untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan. Terutama kebakaran hutan yang disebabkan oleh ulah manusia.

Yuda pun meminta agar setiap pendaki bisa mematuhi semua prosedur pendakian selama musim kemarau untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan.

"Satu percikan api sangat berbahaya dan bisa memicu kebakaran hutan yang luas," kata Yuda.

Adapun total luas areal di kawasan hutan TNGC yang sudah terbakar mencapai 101,74 hektare.

"Luasan yang terbakar itu terjadi dari 3 kali kebakaran," kata Yuda.

Ia memapatkan, kebakaran pertama terjadi pada 17 September 2017 di Blok Gunung Rangkong dengan luas 2,35 hektare. Kebakaran kedua pada21 September 2017 di Blok Talaga Remis, Pajaten, Cirendang dan Batu Saheng seluas 83,15 hektare. Serta kebakaran ketiga terjadi di Blok Talaga Remis dan Batuluhur seluas 16,24 hektare. Ad pun lahan yang terbakar sebagian besar semak belukar. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik