Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BANK Indonesia memgingatkan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat untuk mewaspadai cuaca atau potensi hujan berkepanjangan selama September yang berpeluang mengganggu musim panen.
"Prakiraan cuaca BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) menunjukkan curah hujan pada September cenderung tinggi di Sumbar. Ini berisiko mengganggu pasokan pangan," ujar Kepala BI Sumbar, Endy Dwi Tjahjono, di Padang, Selasa (5/9).
Ia menilai curah hujan yang tinggi berpotensi menyebabkan kelangkaan pasokan sejumlah komoditas pangan karena gagal panen, seperti padi dan cabai merah.
Menurutnya, hujan berkepanjangan akan mengganggu proses penjemuran gabah dan ujungnya menyebabkan pasokan beras berkurang dari daerah itu.
Selain untuk komoditas beras, hujan berkepanjangan juga berpotensi menyebabkan gagal panen cabai merah, serta terganggunya kegiatan nelayan di Sumbar.
Meski curah hujan di Sumbar tinggi, di Pulau Jawa justru sebaliknya. Curah hujan cenderung rendah, dan diyakini pasokan pangan dari Jawa aman.
Dengan begitu, Endy meyakini potensi Sumbar di bulan ini masih terbilang stabil dengan inflasi rendah.
Sedangkan pada Agustus lalu, Sumbar mengalami deflasi sebesar 0,28% dipicu stabilnya harga tiket pesawat yang naik hingga 200% pada momen bulan puasa dan Lebaran Idul Fitri. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved