Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DI era digital sekarang ini, bisnis melalui aplikasi jaringan (online) memungkinkan masyarakat melakukan pemasaran lewat dunia maya atau internet. Pemerintah pun mendorong masyarakat memanfaatkan peluang bisnis online yang terbuka lebar.
Bisnis online atau lewat dunia maya ini juga memberi banyak keuntungan, antara lain tidak perlu modal besar, demikian juga waktu, dan tenaga yang bisa dihemat.
Karenanya, masyarakat di Kalimantan Selatan diimbau untuk memanfaatkan bisnis online ini, karena peluang mendapatkan keuntungan sangat memungkinkan dan dapat dicapai dalam waktu relatif singkat.
"Ekonomi digital ruangnya masih luas dan Kalsel masih sangat potensial," ujar pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Kalsel, Harimurti Gunawan, saat membuka kegiatan Meet and Great 2017 di Banjarmasin, Rabu (6/9).
Disebutkan, saat ini tercatat tidak kurang 24,74 juta orang Indonesia sudah memanfaatkan media online sebagai media transaksi atau belanja barang. Tiap orang rata-rata mengeluarkan Rp3 juta per tahun untuk belanja online dan secara nasional diperkirakan mencapai Rp75 triliun lebih.
Kegiatan bertema 'Digital Economy' itu, ujar Harimurti, merupakan salah satu upaya pihaknya mendorong masyarakat atau pengusaha di daerah memanfaatkan peluang bisnis ini dan mengajak mereka kreatif dalam mencari terobosan usaha.
Acara yang dibagi dalam dua sesi itu menghadirkan pembicara Direktur Departemen Statistik BI, Yati Kurniati, Direktur Modalku, Sigit Haryotidjo, dan Tokopedia, Gerry Djuanda.
"Sebanyak 80 persen penjual di Tokopedia adalah orang baru atau pebisnis pemula," ujar Gerry saat menyampaikan paparannya.
Disebutkan, pengunjung Tokopedia mencapai 35 juta orang setiap bulannya dan di sana terdapat 2 juta penjual dengan yang menawarkan tidak kurang dari 6 juta produk. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved